TEMPO.CO, Bekasi - Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu mengatakan penyerapan anggaran pemerintahnya masih jauh dari target, padahal hampir memasuki semester pertama atau pertengahan tahun. "Seharusnya sudah 40 persen," kata Syaikhu, Selasa, 12 Mei 2014.
Tapi kenyataannya, ucap Syaiku, menjelang pertengahan tahun, penyerapan anggaran masih di angka 11 persen dari total Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2015 sebesar Rp 3,9 triliun. "Saya sudah menginstruksikan agar menggenjot penggunaan anggaran," ujarnya.
Menurut Syaikhu, satuan kerja perangkat daerah yang mendapatkan porsi APBD adalah Dinas Pendidikan yang mencapai Rp 1,3 triliun. Berikutnya ialah Dinas Bina Marga dan Tata Air sebesar Rp 700 miliar. "Proyek yang bersinggungan dengan masyarakat harus segera diserap," tuturnya.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Yayan Yuliana mengatakan penyerapan anggaran secara keseluruhan mencapai 17 persen. Rinciannya, untuk belanja langsung sebesar 11 persen dan belanja tak langsung 6 persen.
Menurut dia, penyerapan rendah tersebut diketahui setelah pihaknya melakukan rekapitulasi penyerapan anggaran. Hasilnya, hampir semua SKPD diketahui masih minim penyerapan.
Dia mengatakan SKPD itu antara lain Dinas Bangunan dan Permukiman, Dinas Pendidikan, Dinas Bina Marga dan Tata Air, serta Dinas Kesehatan. "Berdasarkan hasil rekapitulasi, uang tidak bergerak," ujar Yayan.
ADI WARSONO