TEMPO.CO, Jakarta - Siti Faridah, 20 tahun, meninggal karena ditikam sebilah kujang oleh kekasihnya, Sadikin. Menurut saksi mata, Sikin, warga RT 02 RW 03, Kembangan, Jakarta Barat, keduanya sempat terlibat adu mulut sebelum akhirnya Siti meninggal di pangkuannya pada Sabtu, 17 Mei 2015.
"Mereka bukan orang sini. Tadinya bertengkar di depan ruko yang ada di depan gang," kata Sikin kepada Tempo sambil menunjukkan trotoar yang masih basah karena darah, Senin, 19 Mei 2015.
Menurut Sikin, saat keluar pukul 23.00, ia kembali melihat sepasang kekasih tersebut bertengkar di seberang masjid sebelah Gang Mandor RT 01/RW 03, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
Saat berada di jarak sekitar 20 meter dari lokasi, ia mendengar suara Siti menjerit kesakitan meminta tolong. "Saya lari, si perempuan sudah terbelah dadanya, melintang. Terus saya teriak supaya hadang lakinya yang langsung kabur," kata Sikin.
Saat itu, kata Sikin, banyak pemuda yang duduk-duduk di depan toko batu akik. "Lakinya kabur naik motor Yamaha Jupiter Z lawas yang warnanya merah, lalu dikejar dan ditendang terus jatuh," kata Sikin. Warga kemudian menangkap penusuk Siti dan langsung menyerahkannya ke Polsek Kembangan.
Warga sempat panik karena darah terus mengucur dari tangan dan dada. "Mau bawa pakai motor tapi enggak mungkin. Akhirnya ramai-ramai manggil taksi minta dibawa ke RS Puri Indah," kata pria berusia 45 tahun ini.
Setelah itu, ia tidak tahu lagi kabar dari perempuan itu sampai ia mendapat kabar perempuan itu sudah meninggal sebelum dibawa ke rumah sakit.
Menurut Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Kembangan Ajun Komisaris Andika Urrassyidin, Siti yang berstatus janda dengan satu anak, ditikam karena menolak ajakan menikah dari Sadikin. Sebab, Sadikin seorang buruh bangunan berpenghasilan seratus ribu per hari, sementara Siti adalah pegawai tetap sebuah perusahaan jamu. Ajakan itu dilontarkan Sadikin saat keduanya tengah jalan-jalan.
DINI PRAMITA