TEMPO.CO, Depok - Kolonel Sus Mardoto semakin yakin anaknya, Akseyna Ahad Dori, yang ditemukan mengapung di Danau Kenanga, Universitas Indonesia, pada Kamis, 26 Maret lalu, tewas dibunuh. Terlebih, setelah grafolog dari American Handwriting, Deborah Dewi, mengungkap ada dua orang yang menulis surat yang ditemukan di kamar Ace--sapaan Akseyna.
"Iya, bukan bunuh diri, tap dibunuh," kata Mardoto setelah membaca hasil analisis Deborah, Minggu, 24 Mei 2015.
Menurut Mardoto, pandangan keluarga atas hasil analisis Deborah sejalan dengan keyakinan keluarga selama ini. "Bahwa surat itu bukan tulisan Ace. Artinya, ada orang lain yang merekayasa tulisan tersebut," ujar Mardoto.
Tulisan tersebut berbunyi, "Will not return for eternity please don't search for existence my apologies for everything." Selain itu, sejak awal, Mardoto meyakini tanda tangan pada tulisan yang ditemukan di kamar kosan Ace bukan tanda tangan anaknya.
"Semoga Polri memperhatikan fakta analisis itu," tutur Mardoto.
Mardoto berterima kasih kepada Deborah, yang punya perhatian dan berinisiatif menganalisis surat tersebut. "Saya apresiasi Deborah membantu Polri memecahkan keidentikan surat tersebut," katanya.
Sejauh ini, Mardoto berpikir positif bahwa Polri masih bekerja keras melakukan penyelidikan. Mardoto yakin Polri juga mau lebih mendalami fakta-fakta fisik saat jenazah ditemukan. Sebab, hasil visum menyatakan ada luka lebam pada tubuh Ace akibat pukulan benda tumpul. "Dan kejanggalan-kejanggalan sekitar munculnya surat itu," ucap Mardoto.
Seperti diketahui, berdasarkan analisis Deborah, tulisan tangan yang ditemukan di kamar Ace ditulis dua orang. "Tulisan pertama identik dengan tulisan almarhum, sementara ada bagian tulisan tangan dan tanda tangan yang dibuat orang lain," ujur Deborah.
Temuan tersebut diperoleh Deborah setelah melakukan pembesaran mikroskopik 200 kali terhadap tulisan almarhum. Proses analisis dilakukan Deborah selama dua minggu. Deborah membandingkan tanda tangan Ace dalam surat wasiat dengan 39 tanda tangan asli yang terdapat dalam dokumen-dokumen pribadi.
Deborah menemukan beberapa hal yang janggal dalam surat wasiat Ace. Karena itu, dia curiga surat wasiat tersebut bukan ditulis Ace seorang. "Bagian yang dicoret dan direvisi berikut penambahannya serta tanda tangan yang ternyata berbeda setelah dianalisis dengan pembesaran mikroskopik," tutur Deborah.
IMAM HAMDI