TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya belum mengumumkan hasil tes laboratorium mengenai beras yang diduga mengandung plastik. Kepala Bidang Humas Polda Komisaris Besar Muhammad Iqbal menyatakan hasil pemeriksaan Pusat Laboratorium Forensik Polri belum selesai. "Masih tunggu hasilnya karena kan baru kemarin sampel diambil," kata dia di Polda Metro Jaya, Kamis, 28 Mei 2015.
Iqbal mengatakan operasi pasar oleh polisi melibatkan seluruh jajaran polres dan polsek di Jakarta dan sekitarnya. Nantinya hasil tes itu akan membuktikan benar-tidaknya keberadaan beras yang mengandung zat-zat berbahaya. "Pemeriksaan kira-kira perlu empat hari," ujar dia.
Baca Juga:
Menurut Iqbal, polisi mengambil sampel beras dari tiap pasar. Di setiap kota, polisi mengambil sampel pada 5-6 pasar. "Seperti di Jakarta Barat, kami ambil sampel dari enam pasar, pokoknya 13 polres di Polda Metro Jaya ada sampelnya," kata dia.
Ihwal pelapor beras di Bekasi, Iqbal mengapresiasi langkah Dewi Septiani, warga Bekasi, Jawa Barat, yang pertama kali melaporkan dugaan keberadaan beras plastik. Dia menyebutkan keputusan Dewi sudah tepat karena merupakan bentuk kewaspadaan. "Sudah benar melaporkan hal itu, agar bisa segera diantisipasi," ujar dia.
Isu keberadaan beras plastik sempat meresahkan masyarakat. Beras yang pertama kali ditemukan di Bekasi itu dinyatakan positif mengandung zat plastik saat diuji coba oleh laboratorium milik Sucofindo. Namun hasil identifikasi laboratorium Polri, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Kementerian Perdagangan, serta Kementerian Pertanian menyatakan beras tersebut tidak mengandung zat berbahaya.
DIMAS SIREGAR