TEMPO.CO, Jakarta - Bukan main kagetnya perempuan ini ketika dia merasa menjadi korban intip di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kawasan Patal Senayan, Jakarta.
Saat dihubungi Tempo pada Jumat, 10 Juli 2015, perempuan yang menolak namanya dipublikasikan ini menjelaskan peristiwa pelecehan itu terjadi pada Selasa malam, 7 Juli 2015. Saat itu, dia singgah di SPBU kawasan Patal Senayan tersebut untuk buang air kecil.
Ketika mencari toilet, ada sekitar lima lelaki yang mengenakan seragam petugas SPBU sedang duduk-duduk di dekat kantor kepala SPBU. Melihat wanita ini melangkah ke arah toilet umum, beberapa di antara lelaki tadi memanggilnya.
Mereka mengarahkannya untuk menggunakan toilet karyawan yang terletak di bagian belakang kantor SPBU dan koperasi. Sedangkan toilet umum lebih mudah dicari karena sederetan dengan kantor dan koperasi. "Saat itu dia bilang toilet umum sedang rusak," katanya.
Saat pertama masuk, perempuan ini tak curiga. Namun dia merasa aneh saat melihat bagian pintu toilet ada yang bergerak dan berubah-ubah warnanya. Pintu toilet SPBU yang berwarna merah tiba-tiba berubah menjadi hitam, lalu merah lagi. "Hal itu berulang kali terjadi. Seperti ada bagian yang dibuka-tutup dari luar," kata dia.
Dia langsung membuka pintu toilet. Dia melihat di sisi kanan ada seorang petugas keamanan berjalan ke arah belakang. Merasa tak nyaman, dia langsung pergi dari tempat itu.
Selanjutnya: Ada lubang dan penutup yang bisa digeser