TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat mengalokasikan anggaran sebesar Rp 56 miliar lebih dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kota Bekasi 2015 untuk membangun dan merehabilitasi 16 jembatan di wilayah setempat. "Sudah mulai dikerjakan," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Tri Adhianto, Senin, 3 Agustus 2015.
Tri mengatakan, perbaikan jembatan tersebut dilakukan secara bertahap. Untuk saat ini baru sekitar empat jembatan yang sudah dikerjakan. Selebihnya masih dalam proses lelang dan pengerjaan. "Target akhir tahun seluruhnya rampung dikerjakan," kata dia.
Menurut dia, jembatan tersebut diperbaiki lantaran menjadi biang kemacetan serta banjir. Jembatan, kata dia, bakal dilebarkan serta ditinggikan. Sehingga memperlancar arus lalu lintas, dan aliran sungai.
"Arus lalu lintas dan aliran kali sering tersendat," kata Tri. Hingga saat ini, baru empat jembatan yang sudah dikerjakan antara lain; di Ganda Agung, Perumnas 3, IKIP, dan Pengasinan.
Tri mengatakan, selama pembangunan jembatan tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan dinas perhubungan setempat melakukan rekayasa arus lalu lintas. Misalnya, di IKIP di Jalan Raya Jatibening Batr, kendaraan roda empat dialihkan melalui Jalan Ratna, sedangkan untuk kendaraan roda dua dialihkan melalui Perumahan Jatibening Baru.
Hal yang sama juga dilakukan rekayasa selama pembangunan jembatan Pengasinan. Kendaraan dari arah Tol Bekasi Timur dialihkan ke Perumahan Jatimulya atau Perumahan Pondok Hijau Permai. Menurut Tri, rata-rata kontrak kerja dengan kontraktor berakhir pada Oktober 2015. "Mudah-mudahan September sudah selesai," kata Tri.
Tri menambahkan, dinasnya tahun ini mendapatkan alokasi anggaran dari APBD murni sebesar Rp 645 miliar. Anggaran tersebut untuk perbaikan jalan dan perbaikan jembatan sebesar Rp 310 miliar, sedangkan proyek saluran sebesar Rp 335 miliar. "Perbaikan jalan dan jembatan ada 590 paket," kata dia. Sedangkan proyek saluran mencapai 207 paket," ujar Tri. Dia yakin dapat menyerap anggaran tersebut hingga akhir tahun.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan penyerapan anggaran hingga akhir tri wulan ke dua belum memenuhi target. Hingga Juni kata dia, penyerapan baru mencapai 45 persen, padahal targetnya sekitar 60 persen. "Ada kehati-hatian dalam menyerap anggaran, agar tidak melabrak hukum," kata Rahmat.
ADI WARSONO