TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menduga ada orang di Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang berupaya merusak citra bus Scania asal Swedia dengan mengeluarkan dokumen uji kir bermasalah. Dugaan itu, kata Ahok, lantaran banyak pegawai yang merasa sakit hati akibat kebijakannya memperbaiki Dinas Perhubungan.
“Bayangkan, sekarang mereka dipimpin pejabat yang bukan dari Dinas Perhubungan, lalu yang pernah sekolah transportasi pasti sekarang gigit jari,” ucap Ahok di Balai Kota, Senin, 10 Agustus 2015.
Dinas Perhubungan DKI sekarang dipimpin Andri Yansah, yang menggantikan Benjamin Bukit. Andri merupakan pegawai negeri sipil yang ditarik dari Pemerintahan Kota Jakarta Timur. Sebelumnya, Andri menjabat Sekretaris Kota Jakarta Timur.
Masalah dokumen kir bus Transjakarta merek Scania mencuat setelah ditemukan pencatatan yang menyebut bus asal Swedia itu hanya bisa mengangkut 39 penumpang. Padahal berat isi bus tersebut bisa mencapai 26 ton, sementara berat kosongnya 19,3 ton. Bila selisih berat itu dibagi dengan rata-rata berat penumpang 60 kilogram, bus Scania bisa mengangkut 111 penumpang.
Ahok mengaku sudah mengirimkan tim untuk menyelidiki kekeliruan ini. Hal itu termasuk upaya mencari pegawai di Balai Uji Kir yang harus bertanggung jawab atas kekeliruan tersebut. “Saya mau tahu pejabat di Balai Uji Kir ini orang lama atau baru.”
Bus Transjakarta merek Scania memang menjadi dambaan Ahok untuk memperkuat armada transportasi publik di Ibu Kota. Resmi diluncurkan pada HUT DKI Jakarta ke-488, 22 Juni lalu, bus berbanderol Rp 4,45 miliar per unit itu mengusung beberapa kecanggihan. Mulai teknologi ramah lingkungan termutakhir sampai sistem otomatis keamanan pintu. Total ada 20 unit bus merek Scania yang dibeli Pemerintah Provinsi DKI.
RAYMUNDUS RIKANG