"Saya ingin mengajak Jakarta menyelesaikan masalah-masalahnya pada akarnya, dan menjadikannya bersahabat dengan semua warga dan lingkungan," tulis Marco di dinding akun jejaring sosialnya pada 19 September 2015.
Yunarto mengakui betul bahwa Marco adalah figur yang tepat untuk memberikan gagasan yang baik untuk perubahan Jakarta. Selain itu, Marco dianggap sudah menggeluti seluk-beluk Jakarta sejak lama. Menurutnya, keahlian Marco dalam kajian tata ruang kota sudah tidak dapat diragukan kembali. "Dari sisi keahlian, ia tidak perlu diragukan ya. Concern beliau tentang Jakarta juga luar biasa menurut saya. Kontribusi lewat pemikirannya juga luar biasa," Yunarto menuturkan.
Baca juga:
Perampok di Bekasi Todong Pistol, Melakban Karyawan, Lalu...
Cerita Teten Masduki Diberi Jas Bermerek oleh Adnan Buyung
Tapi lagi-lagi, Yunarto mengatakan hal yang menjadi tantangan terbesar bagi yang ingin memenangkan pertarungan Pilkada adalah calon yang memiliki kombinasi antara faktor popularitas, rekam jejak, dan juga keahlian di bidangnya. "Nah, Marco ini menurut saya baru memiliki satu variabel saja, keahlian," kata Yunarto.
Marco juga dinilai belum mempunyai popularitas yang tinggi dibanding Ahok. Biasanya masyarakat akan sangat mudah membedakan pengamat yang selama ini berada di luar sistem pemerintahan dengan orang yang kemudian telah terbukti di jalur Birokrasi. Itu keunggulan yang dimiliki Ahok yang menurut saya lagi-lagi penantang kuatnya adalah kepala daerah juga yang memiliki modal yang sama.
"Orang yang di luar latar kepala daerah menurut saya akan sulit. Bisa membuat publik percaya dengan hanya sekedar bercerita mengenai visi, bercerita mengenai popularitasnya, menurut saya itu tidak cukup buat masyarakat Jakarta," tuturnya.
LARISSA HUDA
s