TEMPO.CO , Jakarta:Muhamad Yosi, 16 tahun, pelajar kelas 1 SMK YPUI Parung Bogor, tewas dengan kondisi luka parah akibat dibacok senjata tajam di kepala belakang dan leher, oleh sekelompok pelajar lain, Ahad 4 Oktober 2015.
Menurut Pulung, 45 tahun, orang tua korban mengatakan dirinya mendapatkan informasi jika putra pertamanya itu dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Dompet Duafa, Parung sekitar pukul 05:30 WIB.
"Saat itu saya diberitahu jika anak saya koma di rumah sakit karena dibacok pelajar lain saat membeli rokok di Parung," kata warga Kampung Cisiriung, Desa Rabak, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, saat ditemui di ruang forensik RSU PMI Bogor, Minggu 4 Oktober 2015 petang.
Pulung mengatakan, sesampainya di Rumah Sakit Duafa Kemang, sekitar pukul 06:00 anaknya itu sudah meninggal dunia karena terlalu banyak darah yang keluar dari luka sabetan cerulit di kepala belakang dan leher.
"Dokter RS Duafa sempat memberikan pertolongan namun akhirnya meninggal dunia, karena lukanya parah," kata dia.
Menurut Pulung, dari cerita teman-teman anaknya, kejadian itu terjadi sekitar pukul 04:30, di Gang Onong, Kampung Waru Jaya, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Saat itu, anak korban tengah berkumpul dengan beberapa orang rekannya, salah satunya Fajar, 16 tahun.
Sementara itu Wakil Kepala Polisi Sektor Parung, Ajun Komisaris Agung Raka mengatakan saksi, Fadilah 15 tahun, rekan korban, saat itu sekitar pukul 02.30 wib, dia bersama korban menggunakan menggunakan sepeda motor untuk mencari makan dan rokok. "Korban menggunakan motor ke arah Ciseeng, untuk cari makan," kata dia.
Namun, saat diperjalanan korban melihat ada sekelompok remaja sedang corat-coret tembok di pinggir jalan, dan kemudian mereka berhenti karena menyangka jika sekelompok orang tersebut adalah rekan korban.
"Saat berhenti ternyata sekelompok orang itu bukan teman mereka dan malah akan menyerang, yang akhirnya korban langsung melarikan diri menggunakan sepeda motor miliknya," kata dia.
Di sekitar lokasi, tepatnya Jalan Haji Mawi, ternyata dua sepeda motor yang masing-masing berboncengan tiga, mengejar korban dan salah satu pengendara motor Honda Varo hitam memepet korban.
"Salah satu pelaku yang diboceng motor itu langsung mengeluarkan cerulit dan membacokannya ke kepala dan leher hingga akhirnya korban terjatuh dan terkapar di jalan, sedangkan rekan korban melarikan diri," kata dia.
Setelah mengetahui korban terkapar, ketiga pelaku langsung kabur menggunakan sepeda motor tersebut dan warga yang melihat kejadian tersebut sempat mengejar pelaku namun tidak bisa ditangkap, "Sebagian warga lain membawa korban ke Rumah sakit Duafa," kata dia.
Hingga saat ini polisi masih melakukan penyidikan motif dan mencari identitas pelaku pembacokan tersebut, "Korban sudah dibawa ke RSU PMI untuk diotopsi, " kata dia.
SIDIK PERMANA