TEMPO.CO, Jakarta: Tetangga di sekitar rumah ibu dan anak yang tewas dibunuh di Cakung, Jakarta Timur mengatakan beberapa hari sebelumnya terdapat seorang pria mencurigakan yang menanyakan tentang korban dan rumahnya.
Dayu Tri Priambarita, 45 tahun, dan anak bungsunya, Yuel Imanuel, 5 tahun, ditemukan tewas mengenaskan dengan luka di sekujur tubuhnya di rumahnya, Perumahan Aneka Elok, Cakung, Jakarta Timur, pada 8 Oktober 2015.
“Tiga minggu lalu ada sesosok pria berkulit gelap bertanya seputar blok dan rumah korban,” kata Luis Indrasari, 43 tahun, tetangga korban, kepada Tempo Jumat, 9 Oktober 2015.
Luis menuturkan, pria itu sempat mengikuti dirinya di jalan kompleks dan bertanya seputar kompleks. Kepada Luis, pria itu menunjuk rumah korban sambil bertanya, “Bu, yang itu rumahnya siapa ya? Yang anaknya sekolah di SD Ananda, bukan?”
Baca juga:
Ibu-Anak Dibunuh di Cakung, Kapolres Blusukan ke TKP
Kisah Kapolri Badrodin Haiti Dipukul Gesper Bapaknya
Setelah diberi tahu, pria itu pun langsung menunjuk sosok wanita yang saat itu ada di sekitar kompleks sambil bertanya kepada Luis nama wanita tersebut. Luis pun merasa risih dan bertanya balik apa keperluan pria tersebut. Soal pria tersebut Luis berujar, “Dia sih bilangnya mau bikin koperasi di sini, tapi gelagatnya aneh. Soal wanita yang ditunjuk barusan, dia bilangnya, ‘enggak, bu, saya tadi tanya ke dia tapi dijutekin,’ begitu katanya.”
Setelah pria tersebut pergi begitu, Luis mendatangi wanita yang memang tetangganya, yang tadi ditunjuk tunjuk oleh pria tersebut. Kepada tetangganya tersebut, Luis bertanya apakah pria tadi memang benar pernah bertanya tentang kompleks ini kepadanya. Namun tetangganya mengatakan tidak. Luis pun semakin menaruh curiga.
Warga lain juga mengatakan bahwa ada sosok tak dikenal yang bertanya seputar rumah korban. “Jam 2 siang di hari yang sama dengan ditemukannya mayat korban, ada lelaki berbehel yang bertanya-tanya seputar korban lalu setelah itu mengalihkan pembicaraan dan pergi begitu saja,” ujar Ratih Yudowiyanti, 31 tahun, isteri ketua RT setempat.
Malah Ratih berkata, pada hari Minggu pernah ada mobil wara wiri di sekitar kompleks dan di depan rumah korban. Kepada Tempo, Ratih berkata, “Aneh saja mondar-mandir seperti tidak tahu jalan. Kalau nyasar, kan tinggal tanya warga sekitar, bukan malah berputar-putar di sekitar rumah korban.”
BAGUS PRASETIYO