“Tapi kamu suka anak-anak dan sampai berbuat seperti itu (menyodomi)?” ucap Yohana dengan nada tinggi.
Maskur menunduk. Dia mengatakan sangat ingin punya anak, tapi belum ada satu pun wanita yang bersedia dinikahi, dan tak punya duit juga. Alasan itu pula yang membuat Maskur kerap menonton video porno dan lebih sering bermain dengan anak laki-laki untuk diajak memancing atau bermain layang-layang. Di situ hasrat seksualnya muncul. Maskur pun menyesal.
Yohana tampak tenang mendengar alasan itu. Tapi, dengan sorot matanya yang tajam, Yohana berucap, “Maskur, kamu orang pertama yang saya daftarkan untuk dikebiri.”
Maskur spontan menjawab, “Enggak mau, Bu. Lebih baik saya ditembak mati ketimbang dikebiri.” Yohana mengabaikan ucapan itu. Bu Menteri berdiri dan meninggalkan Maskur yang kebingungan.
Di luar ruangan Kepala Polres, Yohana mengatakan apa yang sudah dilakukan Maskur benar-benar kelewat batas. Yohana mengaku serius mengusulkan lelaki itu sebagai calon pertama hukuman kebiri bagi pelaku kekerasan seksual terhadap anak. “Saya sedang mengajukan rancangan undang-undang hukuman pengebirian,” kata Yohana.
Rancangan undang-undang itu kini tengah digodok oleh kementeriannya bersama dengan Kementerian Sosial.
AVIT HIDAYAT
Baca juga:
Suap Dokter=40 % Harga Obat: Ditawari Naik Haji hingga PSK
Terkuak, 40% dari Harga Obat Buat Menyuap Dokter