TEMPO.CO, Tangerang - Pengelola Bandara Soekarno-Hatta menggandeng sejumlah pihak untuk meningkatkan keamanan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Selain prosedur keamanan ditingkatkan, ratusan personel dari Kepolisian, TNI, dan Aviation Security dilibatkan dalam pengamanan berlapis ini.
"Juga ada unsur Gegana, Densus, dan anjing pelacak," kata Kepala Kepolisian Resor Bandara Soekarno-Hatta, Ajun Komisaris Besar Roycke Langie, Selasa, 24 November 2015.
Selain kegiatan peningkatan keamanan dengan menambah kekuatan personel, menurut Roycke, frekuensi patroli secara terpadu dilakukan.
"Penambahan kekuatan di pos-pos. Razia-razia yang dianggap dicurigai, sweeping, termasuk penumpang. Juga memperhatikan orang masuk dan keluar," ujarnya.
Corporate Secretary PT Angkasa Pura (Persero) II Agus Haryadi mengatakan, pengamanan di area Bandara Soekarno-Hatta difokuskan pada hal-hal tertentu dalam rangka antisipasi serangan teror kelompok radikal ISIS. "Beberapa hal yang mendapat perhatian khusus adalah penumpang yang membawa koper. Juga mobil angkutan barang dan penumpang yang beredar di kawasan bandara," kata Agus.
Agus mencontohkan, jika ada koper yang ditinggal selama 10 menit saja, akan langsung diamankan oleh petugas. Begitu juga jika ada kendaraan yang mencurigakan. Juga fokus pengamanan dan keamanan pada mobil bak terbuka dan jenis mini bus.
Menurut Agus, area pengamanan juga diperluas ke lahan parkir dan semua kawasan terbuka yang ada di area bandara. Pengamanan di area terminal juga diperketat.
Khusus untuk Terminal 1, Agus menambahkan, akan dijaga seluruhnya oleh personel bantuan dari TNI Angkatan Darat. Terminal 2 dijaga ketat personel TNI Angkatan Laut, dan Terminal 3 dijaga personel TNI Angkatan Udara. "Di masing-masing terminal akan ada ratusan personel TNI yang ditambah dengan sekitar 2.000 Aviation Security (Avsec) dan personel Brimob, serta Unit K-9," kata Agus.
JONIANSYAH HARDJONO