TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menunjuk Budi Kaliwono sebagai Direktur Utama PT Transjakarta menggantikan Antonius Kosasih. Serah terima jabatan tersebut digelar di kantor Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur, hari ini.
Budi merupakan Wakil Presiden Direktur PT Citra Maharlika Nusantara Corpora Tbk, perusahaan yang dulu terkenal dengan angkutan Cipaganti—kini berubah jadi Mgo moda transportasi kelas premium dan Sararae di kelas standar.
Menurut Ahok, Budi sosok yang pas memimpin Transjakarta karena punya pengalaman di bisnis transportasi. “Kami cari orang yang mengerti cara mengurus bus. Mengurus Cipaganti lebih susah kan? Cari penumpang, memilih mobil,” kata Ahok di Balai Kota, kemarin.
Ahok menilai Budi memiliki nilai lebih karena berhasil mengatasi kisruh di internal Cipaganti terkait kepemilikan modal yang bermasalah. “Dia bisa atasi itu kan berarti hebat, jadi urus Transjakarta lebih gampang dong,” ucap dia.
Ahok harus mencopot Kosasih karena kinerjanya mengecewakan. Salah satu kekecewaan dia kepada Kosasih yakni kegagalan membeli 1.000 bus baru pada 2015. Ia menilai Kosasih kurang proaktif sehingga rencana pembelian bus tidak terlaksana.
Selain itu, Ahok menganggap Direksi Transjakarta banyak beralasan ketika ia mempertanyakan kinerjanya, misalnya soal pengadaan bus baru. Mereka gagal membeli karena anggarannya telat turun. “Mereka mengajukan Oktober 2015, kan kurang ajar. Saya minta dari 2014 loh,” ucap Ahok.
Karenanya ia meminjam sekitar 600 bus ke Kementerian Perhubungan agar warga Jakarta mendapat angkutan umum yang layak. Ia menargetkan semua angkutan umum di Ibu Kota layak tahun ini. Kosasih belum menjawab telepon dan pesan singkat yang dikirim Tempo.
Tak hanya Kosasih, Ahok juga berencana merombak besar-besaran pejabat di lingkungan pemerintah Jakarta Jumat besok. Ia mengaku telah mengantongi sejumlah nama pejabat yang akan dirotasi, dicopot, dan diangkat. “Kepala dinas baru kalau kurang kenceng kerjanya pasti diganti,” kata dia.
GHOIDA RAHMAH