TEMPO.CO, Jakarta - Jessica Kumala Wongso, 27 tahun, mendatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas Ham) pada Rabu, 27 Januari 2016. Di Komnas HAM, ia bertemu dengan anggota Komnas HAM, Siane Indriani. Kepada Siane, Jessica menceritakan kondisinya. Ia mengaku mengalami depresi dan disudutkan dalam kasus kematian sahabatnya, Wayan Mirna Salihin.
"Jessica menceritakan semuanya. Ia depresi dan tidak menyangka disudutkan semua pihak," ujar Siane kepada Tempo saat dihubungi di Jakarta, Kamis, 28 Januari 2016. Jessica ditemani pengacaranya, Yudi Wibowo Sukinto.
BACA:
Datangi Polda, Ayah Mirna: Saya Mengecek Saja
Polisi Selidiki Masa Lalu Mirna & Jessica di Australia
Polisi Sebut Tersangka Pembunuh Mirna Cuma Satu
Siane menuturkan, Jessica menceritakan kronologi kejadian pada hari kematian Wayan Mirna Salihin. Terutama proses peristiwa sejak awal pertemuan di kafe Olivier, Grand Indonesia.
Jessica dan Mirna merupakan teman sekampus di Billy Blue College of Design, Sydney, Australia. Jessica lulusan desain grafis dari kampus itu.
Menurut pengacaranya, Yudi Wibowo, Jessica tinggal di Australia sejak 2008 dan selama itu jarang pulang ke Indonesia sebab orang tuanya pun menetap di Australia dari 2005.
Jessica baru pulang ke Indonesia pada 5 Desember 2015 untuk mencari pekerjaan. Yudi menyebut, Jessica melihat peluang bisnis untuk mereka yang bekerja sebagai desainer grafis.
BACA:
Saksi Ahli: Alat Bukti Kasus Mirna Sudah Cukup
Sarlito Wirawan Jadi Saksi Ahli Polisi di Kasus Mirna
Datangi Polda, Ayah Mirna: Saya Mengecek Saja
Jessica janjian bertemu Mirna, Hani, dan Vera di kafe Olivier, Mall Grand Indonesia, 6 Januari 2016. Mereka berjanji bertemu pukul 17.00 WIB. Namun, Jessica yang diantar ayahnya, sudah sampai di Grand Indonesia sekitar pukul 14.00.
Wayan Mirna Salihin, 27 tahun, meninggal seusai minum kopi ala Vietnam di kafe Olivier, Grand Indonesia. Mirna yang sedang bertemu dengan dua temannya, Jessica dan Hani, mengalami kejang-kejang hingga mulutnya mengeluarkan busa. Ia meninggal di Rumah Sakit Abdi Waluyo setelah sempat dibawa ke klinik di lantai dasar Grand Indonesia.
INGE KLARA SAFITRI