Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sidang Pengeroyokan Jopi Perangingangin, Ini Penuturan Saksi  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) menggelar rekonstruksi pembunuhan aktivis lingkungan, Jopi Peranginangin yang melibatkan anggotanya, JL di klub malam Venue di Kemang, Jakarta, 11 Juni 2015. Jopi diketahui tewas ditusuk oleh JL pada Sabtu 23 Mei 2015 lalu. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) menggelar rekonstruksi pembunuhan aktivis lingkungan, Jopi Peranginangin yang melibatkan anggotanya, JL di klub malam Venue di Kemang, Jakarta, 11 Juni 2015. Jopi diketahui tewas ditusuk oleh JL pada Sabtu 23 Mei 2015 lalu. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pengeroyokan yang menyebabkan tewasnya aktivis Jopi Peranginangin telah memasuki tahap persidangan di Pengadilan Militer, Jakarta Timur, Selasa, 23 Februari 2016. Hari ini sidang mendengarkan para saksi atas peristiwa yang terjadi pada 23 Mei 2015.

Seorang saksi, Ammar, mengungkapkan pengeroyokan berdarah yang diduga dilakukan anggota TNI itu berawal saat Jopi dan teman-teman, termasuk dia, datang ke klub Venue di Kemang, Jakarta Selatan. "Awalnya saya bayar sebotol minuman (Vodka) sebagai syarat masuk kafe Venue di Kemang saat itu," ujar Ammar saat bersaksi di Pengadilan Militer.

Ammar berkisah sebelumnya mereka berkumpul di Les Mollucans Cafe hingga pukul 03.00 WIB. Jopi kemudian mengajak Ammar ke acara kumpul lainnya di Venue, Kemang. "Kami bertujuh ada saya, Jopi, Mario, Aji, Lia, Elizabeth lalu Dewi pindah nongkrong ke Venue Cafe," ujarnya.

Menurut Ammar, mereka kemudian berada di tempat itu hingga lampu klub itu menyala sebagai pertanda tempat itu akan tutup. "Waktu itu kami tidak bergegas pulang karena kondisi pintu keluar sangat ramai," katanya.

Tiba-tiba, Ammar mengatakan terdakwa Joko Listianto menepuk pundaknya. Dia kemudian menatap wajah pria itu. "Terdakwa kemudian melontarkan kalimat bahasa Inggris untuk menyuruh saya pulang dengan 'finish out, out go out!!' ujar Ammar. Menurut Ammar, saat menegur mata Joko melotot dan dengan nada yang keras. Amar kemudian menjawab, "Iya bro, sebentar lagi keluar. Masih ramai."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat itulah Jopi Peranginangin mendekat. "Korban anggap saya terintimidasi oleh terdakwa," kata Ammar. Saat itu Jopi sempat bertanya ada apa. Namun terdakwa justru tersulut emosinya dan menarik tangan Jopi.

Ammar yang mencoba mencegah pertengkaran akhirnya menarik tangan Joko. "Joko melawan kemudian saya terjatuh, dan tiba-tiba saya melihat 3-4 orang mengeroyok Jopi," ujarnya. Saat itu, kata Ammar, semua orang mengerubungi Jopi dan memukul serta menendangnya dengan tangan kosong.

Setelah pengeroyokan itu, Ammar mengatakan dia dan teman-temannya menemukan Jopi terkapar berlumuran darah. Namun dia mengaku tak melihat dengan jelas siapa pengeroyok aktivis Sawit Watch itu. Jopi kemudian dibawa ke rumah sakit tapi nyawanya tak tertolong.

ARIEF HIDAYAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

16 jam lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

17 jam lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

1 hari lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.


Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.


Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Sekelompok pengunjuk rasa memegang bendera kuning bertuliskan Khalistan, serta spanduk bergambar pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh, saat melakukan protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengemukakan kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam aksi tersebut. pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia, di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.


Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

2 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.


Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

2 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

2 hari lalu

Ilustrasi mutilasi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Depan Rumah Warga

Seorang suami memutilasi istrinya. Pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.