TEMPO.CO, Bekasi - Hujan deras sejak Jumat dinihari, 26 Februari 2016, yang mengguyur Bekasi, mengakibatkan jalanan protokol dan permukiman kebanjiran. Akibatnya, masyarakat dipusingkan oleh banjir karena terganggu aktivitasnya dan terjebak kemacetan panjang.
Berdasarkan pantauan Tempo, banjir di jalan protokol paling parah terjadi di Jalan Sultan Hasanudin, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, di dua arah, baik mengarah ke Cikampek maupun ke Jakarta. Ketinggian air di titik itu mencapai 40 sentimeter. Banjir itu akibat buruknya saluran air.
Akibat banjir tersebut, petugas Kepolisian Resor Kota Bekasi kewalahan mengatur arus lalu lintas dari dua arah. Sebab, kendaraan yang melintas otomatis melambatkan laju kendaraannya. Bahkan tak sedikit sepeda motor yang mogok akibat mesinnya terendam air. "Ekor kemacetan sekitar 5 kilometer," kata Ajun Inspektur Satu Misran, Jumat, 26 Februari 2016.
Sejumlah pengguna jalan mengaku stres akibat terjebak banjir lantaran terlambat kerja. Misalnya, Sahban, 50 tahun, warga Mangunjaya, Tambun Selatan, membutuhkan waktu dua jam untuk pergi ke Bekasi Timur dengan melintasi Jalan Sultan Agung, Tambun. "Berangkat pukul 09.00, sampai pukul 11.00 WIB," ucapnya.
Hal yang sama juga terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Genangan air setinggi 30 sentimeter mengakibatkan kemacetan panjang di sejumlah jalur arteri. "Kemacetan terjadi karena kondisi jalan hanya berfungsi satu lajur," ujar juru bicara Polresta Bekasi, Inspektur Satu Puji Astuti.
Menurut dia, upaya terus dilakukan dengan mengerahkan anggota Satuan Lalu Lintas dibantu beberapa anggota Dinas Perhubungan dalam mengatur lalu lintas. "Penyebab kemacetan juga dipicu adanya pekerjaan galian yang belum terselesaikan," tutur Puji.
Adapun permukiman warga yang terendam banjir paling parah adalah Perumahan Vila Mutiara Jaya 3, Desa Wanajaya, Kecamatan Cibitung. Ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa, sehingga jalan di perumahan tersebut lumpuh karena tak bisa dilalui kendaraan. "Air mulai masuk dinihari tadi," kata Tomo, warga setempat.
ADI WARSONO