TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok enggan berkomentar saat ditanya mengenai kebersamaan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wakil Gubernur DKI Djarot Saeful Hidayat.
"Enggak (enggak mau komentar soal itu)," ujar Ahok sambil tersenyum dan melambaikan tangan di Balai Kota, Senin, 2 Mei 2016.
BACA JUGA
Gaduh Ahok Vs Yusril: Sekongkol Rustam hingga Kalah di PTUN
Survei: 9 dari 10 Orang Sungkan Menegur Orang yang Bau Badan
Megawati Soekarnoputri selama dua hari kemarin berada di Jawa Timur bersama Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristianto. Namun, saat mengunjungi Taman Harmoni Keputih bersama Risma, Djarot juga turut hadir di sana.
Kebersamaan Risma-Djarot memunculkan spekulasi politik, apakah itu sebagai sinyal Risma akan digandengkan dengan Djarot untuk Pilkada DKI 2017? Namun hal itu langsung dibantah Djarot. "Kami tidak ngomong, tidak pernah ngomong tentang pilkada," kata Djarot.
Menurut Djarot, pertemuannya dengan Risma karena mereka mendapat undangan di daerah Pandaan, Jawa Timur, untuk menghadiri undangan ulang tahun Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. "Kemudian PBNU menyerahkan hasil kajiannya untuk menetapkan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila," tuturnya.
Setelah menghadiri undangan PB NU, mereka baru pelesiran. "Minggu paginya kami jalan-jalan ke beberapa taman, itu aja," ucap Djarot. Ia menghindar ketika kembali ditanya bahwa kedatangannya ke Surabaya adalah upaya PDIP mengenalkannya dengan Risma. "Enggak ngurus."
DESTRIANITA KUSUMASTUTI
BERITA MENARIK
Jurnalis Prancis Menyusup ke Markas ISIS, Ini Temuannya
Ahok Buka Rahasia Mundurnya Rustam Effendi, Ternyata...