Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penilaian Baru Kerja Camat dan Lurah Jakarta: Lebih Terukur  

Editor

Bagja

image-gnews
Pegawai negeri sipil (PNS) menguap saat berdoa dalam Upacara Peringatan HUT Korpri ke-44 di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di Lapangan Eks Irti Monas, Jakarta,  30 November 2015. Dalam pidatonya saat memimpin upacara Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful mengatakan, Korpri harus Memberikan pelayanan publik untuk masyakarat yang berdaya dan sejahtera secara hakiki. TEMPO/Subekti
Pegawai negeri sipil (PNS) menguap saat berdoa dalam Upacara Peringatan HUT Korpri ke-44 di lingkungan Pemprov DKI Jakarta di Lapangan Eks Irti Monas, Jakarta, 30 November 2015. Dalam pidatonya saat memimpin upacara Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful mengatakan, Korpri harus Memberikan pelayanan publik untuk masyakarat yang berdaya dan sejahtera secara hakiki. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.COJakarta - Lurah dan camat di Ibu Kota harus bersiap menerima tantangan baru. Setelah lurah diwajibkan menjadi manajer wilayah, penilaian kinerja mereka kini menggunakan kartu skor (score card).

Sistem penilaian baru sejenis key performance indicator (KPI) ini dibuat Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta. “Sementara wali kota punya KPI, bawahannya dinilai lewat score card,” kata Kepala Biro Bayu Meghantara, Senin kemarin, di Balai Kota seusai sosialisasi score card di hadapan ratusan lurah dan camat, seperti dimuat Koran Tempo edisi 11 Mei 2016.

Score card adalah sebuah sistem target pekerjaan bulanan tiap lurah dan camat. Setiap lurah diwajibkan memetakan 16 indikator masalah di wilayahnya serta membuat target penyelesaiannya.

BACA: Modus PNS Jakarta Agar Kerja Nol Gaji Pol

Indikatornya macam-macam, seperti hunian liar, pedagang kaki lima liar, parkir liar, sampah, saluran, taman, jalan, penerangan jalan, pemeliharaan aset pemerintah daerah, akses dan kelancaran pencairan dana Kartu Jakarta Pintar, serta kemudahan akses penduduk terhadap BPJS. Selain itu, penanganan demam berdarah, penanganan masalah sosial, tindak lanjut pengaduan masyarakat, penyerapan anggaran, serta kepatuhan penduduk membayar pajak bumi dan bangunan.

Beda dengan KPI yang berlaku untuk eselon I dan II serta bersifat internal, semua indikator dan target penyelesaian score card wajib diunggah ke portal Jakarta Smart City. “Jadi semua orang di Jakarta bisa mengecek target mereka yang belum selesai apa saja,” ujar Bayu.

Penilaian dalam sistem ini berjenjang. Kinerja lurah akan dinilai oleh camat, sedangkan camat dinilai oleh wali kota.

BACA: Lurah Kartini dan Akal-Akalan PNS Jakarta

Bayu mencontohkan di Pondok Pinang. Lurah Pondok Pinang memetakan ada empat pedagang kaki lima liar di sekitar Masjid Ni’matul Ittihad (bakal jadi wewenang kecamatan bila ada 5-10 pedagang kaki lima). Lurah lalu menuliskan pada score card dagangan apa yang mereka jual, jam operasional, dan gangguan akibat aktivitas mereka, misalnya menyebabkan kemacetan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah itu, lurah wajib pula menuliskan solusi awal, misalnya para pedagang direlokasi ke tempat binaan. Terakhir, lurah harus menuliskan target penyelesaian relokasi serta melaporkan kondisi empat pedagang itu yang diperbarui setiap bulan.

Menurut Bayu, sistem penilaian kinerja dengan 16 indikator ini jauh lebih obyektif. Selama ini penilaian kinerja lurah dan camat banyak mengandalkan faktor kedekatan individu. “Dulu penilaiannya secara umum, lewat lomba-lomba. Sekarang enggak perlu lagi. Tinggal kami nilai lewat rapor ini,” tutur Bayu.

BACA: Pesan Ahok Jika Tak Terpilih Lagi Menjadi Gubernur Jakarta

Score card juga akan menjadi penentu tunjangan kinerja yang bisa dibawa pulang lurah dan camat. Makin besar target tercapai, makin besar pula tunjangan kinerja daerah (TKD) mereka. “Selain score card, TKD mereka ditentukan terhadap respons aduan lewat Qlue dan tingkat kehadiran,” ucap Bayu.

Camat Kebayoran Lama Munjirin mendukung sistem ini karena lebih transparan. Saat ini kecamatannya masih memetakan 16 indikator itu. “Juni ini pemetaan selesai,” katanya. Pekerjaan dilakukan pada Juli-November sehingga wali kota bisa menilai kinerjanya pada Desember 2016.

Namun tampaknya score card masih belum mencakup semua permasalahan di kelurahan dan kecamatan. Hizbullah dari Staf Bidang Pembinaan Penghunian Dinas Perumahan DKI Jakarta mengatakan indikator penertiban rumah kos belum masuk score card. “Padahal kami perlu dukungan lurah dan camat untuk menertibkan kos-kosan, baik data kependudukan maupun pembayaran pajaknya,” ujarnya saat ditemui seusai sosialisasi score card. “Akan saya sampaikan ke Kepala Biro sesuai dengan arahan Kepala Dinas Perumahan.”

Dengan penilaian secara online ini, disertai pantauan dari masyarakat, Bayu menilai kinerja aparat di tingkat kelurahan akan jauh lebih giat. Selama ini kinerja dan penilaian mereka tertutup dan sulit diukur.

INDRI MAULIDAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

Seorang pemilih melakukan pencoblosan surat suara di bilik suara saat simulasi pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 di Kantor KPU, Jakarta, 22 Juli 2020. Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar simulasi pemungutan suara dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat sebagai upaya pencegahan COVID-19 dalam Pilkada Serentak 2020 yang digelar pada 9 Desember 2020 mendatang. TEMPO/M Taufan Rengganis
4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?


Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.


Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Basuki Tjahaja Purnama menjawab pertanyaan wartawan saat mengunjungi kantor DPD PDIP Bali di Denpasar, Bali, Jumat, 8 Februari 2019. Ia bergabung menjadi anggota PDIP sejak 26 Januari 2019. Johannes P. Christo
Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?


Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

8 hari lalu

Kreator Konten, Galih Loss. Foto: Instagram.
Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.


Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

25 hari lalu

Demonstran pro-Palestina melakukan protes saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berkecamuk di Munich, Jerman, 9 Oktober 2023. REUTERS/Christine Uyanik
Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Para pegawai pemerintah menyerukan Jerman dan Belanda untuk menghentikan pengiriman senjata karena masalah hak asasi manusia di Gaza


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

37 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

38 hari lalu

Terdakwa kasus tindak pidana penodaan agama Panji Gumilang (tengah kemeja kuning) saat hendak meninggalkan ruang persidangan di Pengadilan Negeri Indramayu, Jawa Barat, Rabu, 20 Maret 2024. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.


81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

52 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin memotong tumpeng bersama istrinya, Wury Estu Handayani saat mengadakan tasyakuran hari ulang tahunnya di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta, 11 Maret 2020. Ma'ruf Amin hari ini berulang tahun yang ke-77. TEMPO/Friski Riana
81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.


Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

55 hari lalu

Ilustrasi KJMU. Istimewa
Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?


Fasilitas Istimewa untuk PNS Pindah ke IKN Bawa Keluarga, Cek di Sini

55 hari lalu

Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil saat pulang kerja, Jakarta, Selasa, 27 Februari 2024. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reforms Birokrasi (PANRB) Abdullah Anwar Anas memastikan kepindahan ASN termasuk PNS, TNI, Polri ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebanyqak 6000 orang dan akan dimulai pada Juli 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Fasilitas Istimewa untuk PNS Pindah ke IKN Bawa Keluarga, Cek di Sini

Pemerintah akan memberi sejumlah fasilitas istimewa bagi PNS yang bersedia pindah ke IKN dengan membawa keluarga mereka.