TEMPO.CO, Jakarta - Jembatan penyeberangan orang di kilometer 7+200 Tol BSD Serpong-Jakarta ambruk setelah dihantam truk bermuatan crane, Ahad malam, 15 Mei 2016. Dugaan sementara, ada kesalahan teknis dalam sistem hidrolik truk. Hal tersebut membuat muatan truk agak terangkat sehingga mengenai jembatan yang tingginya sekitar 4,8 meter.
Baca juga:
Pembunuhan Karyawati: 31 Adegan, Pelaku Sempat Bercumbu
Begini Adegan Mesra Nikita Willy dengan Putu Gede
Dari segi kelayakan, JPO itu dalam kondisi baik dan baru berusia 10 tahun. Menurut General Manager Corporate Affairs PT Nusantara Infrastructure Tbk, Deden Rochmawaty, jembatan telah memenuhi semua persyaratan, termasuk ketinggian dan peringatan ketinggian. Semua JPO sudah memenuhi standar bina marga, yakni setinggi 5,1 meter.
Sebelumnya, truk yang dikemudikan Marsan Simbolon, 34 tahun, aman melalui JPO lain yang tingginya sama di ruas tol tersebut. Namun, saat melalui JPO yang berada di daerah Jombang, Tangerang Selatan, muatan truk menubruk jembatan hingga membuat konstruksi layang jembatan runtuh ke jalan tol di dua arah.
PT Nusantara Infrastructure, pengelola Jalan Tol Serpong-Tanggerang, menduga, crane yang diangkut truk Fuso bergeser selama perjalanan di dalam tol, hingga akhirnya menabrak jembatan.
Baca juga:
Pembunuhan Karyawati, Tersangka Pernah Belajar di Pesantren
Begini Adegan Mesra Nikita Willy dengan Putu Gede
Selanjutnya: ada kemungkinan...