TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, hingga kini belum menggelar operasi pasar untuk mengendalikan harga daging sapi yang terus melonjak. Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi, Herbet Panjaitan, mengatakan operasi pasar daging belum bisa dilakukan lantaran Pemerintah Kota Bekasi tak memiliki lemari pendingin khusus untuk menampung daging sapi beku.
Padahal, menurut Herbet, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bulog sudah menawarkan daging beku murah. Namun syaratnya pemerintah daerah menyiapkan lemari pendingin minimal menampung hingga 1 ton. Sayangnya, pemerintah Bekasi tak memiliki lemari pendingin dengan daya tampung sebesar itu. "Kami tidak mungkin mendadak membeli freezer," kata Herbet, Senin, 13 Juni 2016.
Menurut Herbet, selain tak memiliki lemari pendingin sebesar itu, minat masyarakatnya dengan daging beku sedikit. Karena itu, ia khawatir, jika dipaksakan, daging tersebut tak akan habis terjual kepada masyarakat di Kota Bekasi. "Sedangkan provinsi dan Bulog memberi syarat harus habis," kata dia.
Karena itu, Herbet menambahkan, pemerintah daerah belum bisa berbuat banyak untuk mengendalikan harga daging sapi di wilayah setempat. Meskipun kebutuhan daging untuk masyarakat di timur Jakarta tersebut cukup tinggi. "Kami juga tidak ada anggaran subsidi terhadap daging sapi," kata dia.
Berdasarkan pengamatan Tempo di Pasar Baru Bekasi, harga daging sapi masih bertahan di Rp 120 ribu per kilogram. Namun mayoritas pembeli daging tersebut merupakan pengusaha rumah makan dan pedagang bakso. "Kalau warga biasa jarang ada yang beli, kecuali ada momen tertentu, seperti Lebaran," kata seorang pedagang daging, Syahroni.
Baca Juga:
Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Kota Bekasi, Ahmad Ustuhri, mengatakan hasil pemantauan lembaganya ke sejumlah pasar tradisional mendapati harga komoditas bahan pokok mulai naik. "Paling mahal masih daging sapi, kami khawatir yang lain mengikutinya," ujar dia.
Karena itu, pihaknya meminta pemerintah daerah terus mengawasi kenaikan harga selama Ramadan ini. Dia khawatir, menjelang Lebaran, harga-harga tersebut bakal terus melambung tinggi. ”Pemerintah harus turun tangan mengatasi masalah kenaikan harga ini," kata dia.
ADI WARSONO