TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berencana menerapkan sistem tap in-tap out terhadap bus wisata Transjakarta. "Kami ingin promosikan bahwa Jakarta itu cashless society," kata Ahok di Balai Kota DKI, Selasa, 23 Agustus 2016.
Ahok mengungkapkan, tujuan dari sistem tersebut agar bisa mengenali turis-turis yang datang ke Ibu Kota. Selain itu juga mempelajari pola kunjungan tempat wisata yang banyak didatangi para turis. Hal itu, menurut Ahok, nantinya akan berimbas pada peningkatan pelayanan transportasi dan sejumlah tempat wisata.
"Jadi kita bisa tahu, kan. Oh jam sekian, ternyata bus tingkat enggak cukup kalau satu, walaupun busnya datang setiap setengah jam. Terus sepuluh menit datang satu harusnya datangnya tiga biji. Supaya orang tunggunya enggak lama," tutur Ahok.
Bus wisata selama ini tidak pernah dikenai biaya atau gratis. Namun, jika sistem tap in-tap out diterapkan, Ahok mengatakan akan dikenai biaya, yaitu hanya sebesar Rp 1. Sebab, bank tidak bisa memotong nol rupiah.
PT Transjakarta sebelumnya telah melakukan uji coba terhadap sistem tersebut per 17 Agustus 2016. Selama ini, transaksi tiket hanya dilakukan dengan cara tap in di barrier gate saat masuk ke halte. Namun, kini penumpang harus melakukan tap out. Biaya tiket hanya dikenakan saat melakukan tap in saja.
Uji coba pertama kali dilakukan di koridor 1 rute Kota-Blok M. Tapi, sistem tersebut nantinya bakal diterapkan di seluruh koridor agar PT Transjakarta mendapatkan data perjalanan penumpang. Data itu akan digunakan untuk memperbaiki rute dan pelayanan.
FRISKI RIANA