Dalam kasus Mirna, kadar zat asam dalam lambung Mirna mencapai ph 5,5. Padahal wajarnya zat asam dalam lambung hanya ph 1-3. Hal ini karena adanya penetrasi dari sianida yang merusak lambung. "Sianida kemudian berubah menjadi gas dan gas itu mudah sekali menyebar ke organ tubuh lain termasuk darah," ucap dia.
Menurut Gelgel, gas sianida itu telah berubah menjadi karbon monoksida. Sehingga sianida tidak dapat ditemukan di organ tubuh Mirna. Sianida hanya dapat ditemukan di dalam lambung korban. Tapi Gelgel menemukan zat kopi di dalam organ tubuh lain, yakni di hati dan ginjal Mirna.
Hilangnya sianida dalam organ tubuh ginjal dan hati karena proses otopsi yang lama. Dia mengatakan jenazah Mirna baru diotopsi baru diperiksa oleh dokter tiga hari kemudian. Dalam waktu tiga hari sianida akan terurai menjadi gas. Sehingga sianida tak ditemukan dalam ginjal dan hati.
Baca: Ahli Toksikologi Buat 6 Percobaan Simulasikan Kopi Mirna
Gelgel juga membuat enam percobaan untuk memperkirakan, kapan sianida itu bercampur dengan kopi. Percobaan itu menggunakan kopi, susu, air panas, es, dan sianida. Dalam percobaan itu, dia meracik sianida dalam jumlah takaran yang sama tapi dengan cara penyajian berbeda.
Dari percobaan itu Gelgel menyimpulkan jika, sianida akan cepat berubah menjadi gas saat bercampur dengan kopi panas. Namun, perubahan menjadi gas akan lambat jika bercampur dengan kopi yang sudah bercampur dengan es.
SUSENO | AVIT HIDAYAT | FRISKI RIANA | LARISSA HUDA | EGI ADYATAMA
Baca juga:
Reza & Isteri Gatot Diduga Ikut Pesta Makanan Jin, Benarkah?
Dituduh Menyetir & Menguasai Mario Teguh, Ini Reaksi Linna