Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benda Klenik Dukun Palsu Depok Ternyata Beli di Jatinegara

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Kepolisian Resor Kota Depok melakukan rilis kasus pembunuhan dua mayat dalam drainase di Depok dengan tersangka Anton Hariadi di Polresta Depok. TEMPO/Imam Hamdi
Kepolisian Resor Kota Depok melakukan rilis kasus pembunuhan dua mayat dalam drainase di Depok dengan tersangka Anton Hariadi di Polresta Depok. TEMPO/Imam Hamdi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka pembunuh Shendy Eko Budianto dan Ahmad Sanusi, Anton Herdianto alias Aji, mengaku hanya sebagai penjual benda klenik.

Anton menuturkan benda klenik tersebut dijual melalui jejaring media sosial dengan akun Satrio Aji Danurwenda.

"Saya membeli benda tersebut dari Jatinegara. Lalu saya jual lagi seharga Rp10 ribu sampai Rp 40 ribu," kata Anton kepada Tempo, Selasa, 4 Oktober 2016.

Baca: Ada Jimat dan Benda Klenik Ini di Rumah Dukun Palsu Depok

Anton mengaku hanya sebagai penjual benda koleksi. Ia membantah menjalankan praktik perdukunan. "Tidak ada hubungannya dengan perdukunan," ujar dia.

Namun di sisi lain, Anton mengungkapkan barang dagangannya merupakan wafak dan jimat yang bisa membuat kebal. Banyak barang bukti yang ditemukan polisi berupa jimat betuliskan lafaz Arab dan emas batangan palsu dijualnya.

Anton menuturkan bagi yang percaya semar mesem dagangannya bisa membuat pelet dan ilmu pengasihan. Bahkan, Anton nekat mewarnai kulit sapi sampai mirip dengan kulit macan. "Belum setahun saya menjual barang ini," ujar Anton.

Kepala Kestuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Besar Harry Kurniawan mengatakan tersangka menjalankan praktek perdukunan. Praktek perdukunan tersangka dibuktikan dari benda-benda klenik yang dijualnya.

Baca: Pembunuhan Depok, Dukun Anton Diancam Penjara Seumur Hidup

Bahkan, tersangka mengiming-imingi korbannya dengan menggandakan emas batangan. Korban diminta menyerahkan mahar agar emas batangannya bisa ditarik melalui ritual gaibnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Korban kemudian diberi minuman kopi yang diberi racun potasium sianida, sebelum menjalankan ritual penarikan emas batangan itu," kata Harry.

Setelah tewas, mobil milik Shendy dibawa tersangka untuk membuang kedua korbannya yang tewas diracun. Korban dibuang di tempat terpisah dalam drinase di kawasa Limo. "Pelaku punya ratusan pengikut di padepokannya. Pembunuhan itu sudah direncanakan," ujar Harry.

Anton diduga terilhami kasus Jessica Kumala Wongso saat menghabisi nyawa dua korbannya, Shendy Eko Budianto dan Ahmad Sanusi. Jessica adalah terdakwa pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Dia diduga membunuh Mirna menggunakan sianida yang ditaruh di Es Kopi Vietnam yang dipesan Jessica untuk Mirna.

Soalnya, Anton menghabisi Shendy dan Sanusi dengan kopi yang dicampur potasium sianida. "Kami menduga pelaku terilhami kasus Jessica yang menyedot perhatian publik karena sidangnya ditayangkan terus di televisi," kata Kepala Kesatuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Teguh Nugroho, Selasa, 4 Oktober 2016.

Menurut Teguh, lambung dan pankreas korban rusak akibat racun yang dicampurkan Anton ke dalam kopi Shendy dan Sanusi. Polisi juga mensinyalir Anton terinspirasi kasus Taat Pribadi, pemimpin Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo, Jawa Timur.

Simak juga: Minum Zam-zam Dimas Kanjeng, Jari Kasiyanto Hitam, Diracun?

Dalam modus operandi kejahatannya, Anton juga membentuk sebuah pedepokan dan melakukan praktek perdukunan abal-abal. "Mirip Dimas Kanjeng Taat Pribadi," ujar Teguh.

IMAM HAMDI

Berita Terkait:
Dua Mayat di Drainase Diduga Dibunuh dengan Kopi Sianida
Polisi Sita Singgasana dan Mahkota Taat Pribadi  
Dua Mayat dalam Drainase di Depok Tewas Diracun  
Kasus Dimas Kanjeng, Polisi Periksa Marwah Daud?  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

6 jam lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.


Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

7 jam lalu

Kepala Kepolisian Resor Kota Denpasar Komisaris Besar Polisi Wisnu Prabowo menunjukkan barang bukti dan pelaku pembunuhan seorang perempuan asal Bogor di Polsek Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: ANTARA/Rolandus Nampu
Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali


PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

14 jam lalu

Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono dan Ketua DPC PKB Kota Depok Faizin. Dok. pribadi
PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.


Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

18 jam lalu

Personel Inafis Polres Ciamis melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus mutilasi di Desa Cisontrol, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat, 3 Mei 2024. Polres Ciamis mengamankan tersangka mutilasi berinisial TR (50 tahun) yang diduga membunuh dan memutilasi tubuh istrinya Y (50 tahun). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri


Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

19 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.


Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

23 jam lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.


Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.


Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Sekelompok pengunjuk rasa memegang bendera kuning bertuliskan Khalistan, serta spanduk bergambar pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh, saat melakukan protes di luar konsulat India, seminggu setelah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengemukakan kemungkinan keterlibatan New Delhi dalam aksi tersebut. pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar di British Columbia, di Toronto, Ontario, Kanada 25 September 2023. REUTERS/Carlos Osorio
Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.


Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

1 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.


Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.