Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Demo Anti-Ahok, Ini Harapan Djarot Saiful kepada Demonstran  

Editor

Bobby Chandra

image-gnews
Ribuan anggota Front Pembela Islam (FPI) Yogyakarta dan Jawa Tengah berdoa saat demo di depan Gedung Agung Yogyakarta, 28 Oktober 2016. Mereka berorasi menuntut Gubernur DKI Jakarta Ahok dihukum atas dasar penistaan agama. TEMPO/Pius Erlangga
Ribuan anggota Front Pembela Islam (FPI) Yogyakarta dan Jawa Tengah berdoa saat demo di depan Gedung Agung Yogyakarta, 28 Oktober 2016. Mereka berorasi menuntut Gubernur DKI Jakarta Ahok dihukum atas dasar penistaan agama. TEMPO/Pius Erlangga
Iklan

TEMPO.COJakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta nonaktif Djarot Saiful Hidayat meminta agar demonstran dalam unjuk rasa pada Jumat, 4 November 2016, tidak melakukan tindakan anarkistis. Menurut Djarot, demonstran boleh menyampaikan pendapatnya, tapi dengan cara baik-baik.

Unjuk rasa, kata Djarot, menjadi sarana masyarakat untuk menyalurkan ekspresi politiknya. "Boleh, silakan saja, ini kan demokrasi, tapi jangan anarkistis," kata Djarot setelah menghadiri “Pelatihan Mubaligh Kebangsaan” di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Jakarta, Senin, 31 Oktober 2016.

Baca: Jokowi: Demo FPI Jangan Paksakan Kehendak

Minggu, 30 Oktober 2016, koordinator aksi Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI, Munarman, mengatakan sebanyak 500 ribu peserta dari organisasi masyarakat Islam akan berunjuk rasa di Istana Presiden, Jumat, 4 November 2016. Mereka meminta pemerintah mengadili Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam kasus penistaan agama.

Bahkan Munarman menuntut Presiden Joko Widodo menangkap Ahok. Sebabnya, menurut Munarman, Ahok dianggap menistakan agama Islam dan melanggar Pasal 156 A Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Munarman menuding Presiden Jokowi telah melindungi Ahok.

Baca: Munarman: Demo 4 November Akan Dihadiri 500 Ribu Orang

Djarot Saiful Hidayat menegaskan agar demonstran dalam unjuk rasa tersebut tetap menjaga kesejukan Jakarta. Djarot pun meyakini berbagai pihak telah mengantisipasi aksi tersebut. "Saya yakin sudah diantisipasi teman-teman kita di TNI, Polri, ulama, semuanya," ujar Djarot.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun Ahok mengaku tidak akan ambil pusing dengan rencana sejumlah ormas Islam yang berdemonstrasi menentang dirinya. Menurut Ahok, masalah aduan masyarakat itu sudah selesai. Secara inisiatif, ia juga telah mengunjungi Badan Reserse Kriminal Mabes Polri dan meminta maaf kepada umat muslim.

Baca: Amankan Demo FPI Menentang Ahok, Ini Instruksi Kapolri

Ahok meminta agar pengacara dari pihak yang merasa tersinggung untuk mengecek langsung kepada penyidik di Bareskrim. Ia meminta agar unjuk rasa tidak ricuh sehingga merugikan warga Jakarta sendiri. "Silakan bagi pihak yang enggak suka dan punya pengacara, minta berita acara pemeriksaan ke penyidik."

Namun, Ahok mengaku tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya. Pasalnya, ia sudah sering mendapat ancaman serupa. Menurut dia, pihak keamanan akan mengambil tindakan. "Ya, saya khawatir enggak khawatir. Namanya orang ngancam, mau bilang apa ya. Saya ikhlas saja kerja untuk rakyat. Saya ikhlas saja," tutur Ahok.

LANI DIANA | BC

Simak juga
Demo Anti-Ahok, Ini Harapan Djarot Saiful kepada Demonstran
Didemo Besar-besaran pada 4 November, Ahok: Saya Ikhlas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

19 jam lalu

Mantan Gubernur DKI Jakarta, yang terakhir menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama istri dan dua anaknya gunakan gak pilih di TPS 112 yang berada di Jalan Pantai Mutiara, Pluit Jakarta Utara. Rabu, 14 Febuari 2024. TEMPO/Yuni Rahmawati
Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.


Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

3 hari lalu

Basuki Tjahaja Purnama menjawab pertanyaan wartawan saat mengunjungi kantor DPD PDIP Bali di Denpasar, Bali, Jumat, 8 Februari 2019. Ia bergabung menjadi anggota PDIP sejak 26 Januari 2019. Johannes P. Christo
Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?


Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

3 hari lalu

Para pengunjuk rasa duduk di perkemahan saat mereka memprotes solidaritas dengan penyelenggara Pro-Palestina di kampus Universitas Columbia, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 19 April 2024. REUTERS/Caitlin Ochs
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza


Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Mahasiswa pro-Palestina mengambil bagian dalam protes mendukung Palestina di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza, di Universitas Columbia di New York City, AS, 12 Oktober 2023. REUTERS/Jeenah Moon
Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

4 hari lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

5 hari lalu

Kreator Konten, Galih Loss. Foto: Instagram.
Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.


Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

10 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.


Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

10 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko memberi keterangan di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, soal kedatangannya jelang aksi demonstrasi pada hari ini, Jumat, 19 April 2024, terkait gugatan Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi.  TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024


Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

10 hari lalu

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024, Jumat, 19 April 2024. Foto: Dok. Polisi
Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.


Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

10 hari lalu

Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat arah Harmoni dan Balai Kota mulai ditutup, pada Jumat pagi, 19 April 2024, imbas dilakukan jelang aksi demonstasi di Mahkamah Konstitusi perihal putusan sengketa Pilpres 2024. TEMPO/ Advist Khoirunikmah.
Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).