TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas (plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, akan membentuk relawan bencana berbasis komunitas. "Ini bagian dari juga upaya pemahaman pengetahuan dan kesadaran jangka panjang mengenai bencana," kata Sumarsono.
Pernyataan Soni, panggilan akrab Sumarsono, disampaikan dalam rapat khusus membahas relawan kebencanaan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 9 Maret 2017.
Baca juga: Sungai Meluap, 24 RW di 8 Kelurahan Terendam Banjir
Menurut Soni, pembentukan relawan tersebut itu juga untuk melengkapi usaha pemerintah Provinsi Jakarta dalam tanggap bencana.
Rapat juga membahas pembagian wilayah berdasar tingkat kerawanan. Nantinya, relawan bencana berbasis komunitas akan diutamakan fokus pada daerah siaga satu, kawasan rawan bencana.
"Kawasan rawan itu yang setiap tahun langganan bencana seperti banjir," kata Sumarsono seusai rapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Simak juga: Kerusakan Daerah Aliran Sungai, BNPB: Jakarta Sudah Merah
Dia membagi ke dalam kawasan siaga dua sebagai kawasan sedang. Kemudian, siaga tiga sebagai kawasan ringan bencana. Untuk itu, kata dia, diperlukan pemetaan wilayah. Sumarsono berharap minggu depan pemetaan wilayah ini dapat diselesaikan.
Terkait dengan teknis sistem kerja relawan bencana berbasis komunitas, Sumarsono menyerahkannya kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
BENEDICTA ALVINTA | UWD