TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan lift penumpang yang jatuh di lantai basemen Blok M Square, Jalan Melawai, Jakarta Selatan, Jumat, 17 Maret 2017, seharusnya sudah diaudit.
"Kalau di Blok M kan sebetulnya sudah harus diaudit, memang semua gedung itu harus ketat disertakan sertifikat layak fungsi, jadi memang harus ketat pengawasannya," kata Djarot saat ditemui setelah meresmikan relawan Badja Bhineka Tunggal Ika, di Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 18 Maret 2017.
Meski begitu, Djarot mengaku belum mengetahui penyebab lift itu jatuh dari lantai tujuh. Namun ia menegaskan hal ini bisa menjadi pelajaran bagi pihak pemerintah yang mengawasi, dan swasta sebagai pelaksana.
Baca: Lift Blok M Square Jatuh dan Cerita Anies yang Lolos dari Maut
Djarot menegaskan jika memang terbukti ada kelalaian pelaksanaan yang menyebabkan lift jatuh, sanksi tegas bisa diambil. "Ini pemda bisa kasih sanksi kalau terbukti di kelalaian, karena lift itu ada pemeriksaan berkalanya," kata Djarot.
Hingga saat ini Kepolisian Resor Jakarta Selatan masih mendalami kasus ini. Hari ini, olah TKP dilakukan. Meski begitu, dugaan awal memperkirakan lift terjatuh karena kelebihan beban (overcapacity). Dari data yang dikumpulkan, saat kejadian, lift itu berisi lebih dari 30 orang, padahal hanya berkapasitas maksimal 24 orang.
Tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Beberapa korban mengalami luka patah tulang dan shock. Mereka kebanyakan dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Pertamina.
EGI ADYATAMA