TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta Irwandi menyayangkan sikap Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang asal “garuk” pedagang kaki lima (PKL) selama program Bulan Tertib Trotoar. Program tersebut dicanangkan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat untuk mengutamakan kepentingan pejalan kaki selama Agustus.
Namun langkah tersebut dinilai Irwandi belum sepenuhnya berjalan baik, lantaran petugas Satpol PP menindak pedagang kaki lima yang sebetulnya sudah ditata Dinas KUMKMP. Irwandi menilai sikap sewenang-wenang tersebut justru merugikan pedagang kaki lima yang sudah menaati aturan.
Baca: Bulan Patuh Trotoar, Pedagang: Operasinya Kelar, Jualan Lagi
"Kemarin saya ribut di Jakarta Timur. Saya langsung telepon Yani Wahyu (Kasatpol PP), 'jangan main garuk-garuk aja dong'. Itu sebenarnya ada yang loksem (lokasi sementara), yang sebenarnya sudah diatur," ujar Irwandi di GOR Sumantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 4 Agustus 2017.
Satpol PP ditengarai mengangkut sejumlah gerobak yang menempel di area loksem yang sudah dirapikan. Menurut Irwandi, trotoar yang diisi pedagang kaki lima, selama masih menyisakan jalan bagi pejalan kaki, sebaiknya tidak begitu saja diangkut. Irwandi menyebutkan salah satu lokasi yang dimaksud adalah pedagang yang berada di Jalan Balai Pustaka, Rawamangun, Jakarta Timur.
"Dia tahu enggak ini ikon Jakarta Timur, ada pedagang malam (di Jalan Balai Pustaka). Jadi ini penertibannya harus didampingi," ujar Irwandi.
Irwandi menyebutkan beberapa loksem yang sudah ditertibkan, di antaranya di Jalan Kramat, Jakarta Pusat; kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat; Jalan Sabang, Jakarta Pusat; Jalan Balai Pustaka, Jakarta Timur. Setidaknya, kata Irwandi, ada 235 titik loksem di Jakarta.
Menurut Irwandi, seharusnya ketertiban dan ekonomi harus berjalan beriringan, tidak bisa terpisah. Sehingga pemerintah tidak bisa begitu saja menghilangkan mata pencarian seseorang. Pasalnya, kata Irwandi, kelompok pedagang kaki lima masih membutuhkan penghasilan untuk melanjutkan hidup.
Baca juga: Djarot Saiful Hidayat: Tangkap Pengemudi Motor yang Lewat Trotoar
"Pak Ahok (mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) dulu kan begitu, boleh enggak dagang di trotoar? Boleh! Yang penting diatur jaraknya. Itu yang mesti ditata," ujar Irwandi.
LARISSA HUDA