Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siswa Dibully Senior, Polres Bogor Akan Periksa Pelaku dan SMAN 7

image-gnews
Jjie.org
Jjie.org
Iklan

TEMPO.COBogor - KepalaSatuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Bogor Kota Komisaris Ahmad Choyruddin mengatakan kepolisian sudah menerima laporan resmi dari Saeful Anam, orang tua siswa soal adanya peristiwa dugaan bully dan penganiayaan yang menimpa siswa baru Sekolah Menengah Negeri (SMAN) 7 Kota Bogor oleh seniornya.

"Orang tua siswa yang diduga menjadi korban penganiayaan oleh kakak kelasnya laporanya sudah kami terima," kata Ahmad, Kamis malam, 14 September 2017.

Baca: Anak Dibully Senior, Orang Tua Siswa SMAN 7 Bogor Lapor Polisi

Setelah mendapatkan laporan, ujar Ahmad, pihaknya langsung melakukan penyidikan dan memerintahkan penyidik reskrim mendatangi sekolah. "Penyidik kami sudah datang ke sekolah dan memastikan jika pelapor merupakan siswa sekolah tersebut," ujar Ahmad.

Pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi termasuk pihak sekolah untuk diminta keteranganya. Pasal yang dilaporkan dalam laporan pengaduan yang dibuat yakni Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan UU Perlindungan anak dibawah umur.  "Untuk pelapor, yakni orang tua dan anaknya, sudah diminta keterangan dan menjalani BAP oleh penyidik, dan saksi lainya menyusul," kata Saeful.

Dugaan bullying terhadap siswa baru yang dilakukan oleh kakak kelas terjadi di SMAN 7 Kota Bogor, dikeluhkan orang tua siswa. Saeful Anam, warga Sinargalih RT 2/7, Kelurahan Loji, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, membuat laporan polisi ke peugas SPKT Kepolisian Resor Kota Bogor Kota,

"Saya sudah membuat laporan resminya di Polresta Bogor, " kata Saeful di Polresta Bogor Kota, Kamis malam. Menurut Saeful, putranya berinisial LA, 16 tahun, merupakan siswa kelas X, bersama dengan tiga orang rekannya menjadi korban bully yang dilakukan oleh puluhan senior yang merupakan kakak kelasnya yang duduk di bangku kelas XI dan XII,

"Kejadian yang menimpa anak saya dan beberapa orang temannya ini dilakukan di lingkungan sekolah SMAN 7 Kota Bogor, " kata Saeful. Saat itu dirinya tidak menaruh curiga anaknya yang baru beberapa bulan diterima di SMAN 7 ini menjadi korban kekerasan dan bully atau perpeloncoan yang dilakukan oleh senior di sekolahnya.

"Anak saya memang sempat mengeluh kalau dikerjai oleh seniornya, dan awalnya saya anggap itu biasa karena saya anggap putra saya masih bisa membela diri," kata Saeful.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, pada Senin 9 September, LA belum pulang hingga pukul 21.00. “Padahal paling telat sampai rumah jam 5 sore," kata Saeful. Karena khawatir, Saeful pun menghubungi telepon seluler anaknya. Saat telepon tersebut diangkat, suara anaknya itu terdengar seperti merasa ketakutan, "Akhirnya anak saya pulang sampai rumah sekitar pukul 10 malam," kata Saeful.

Setibanya LA di rumah, Saefu menanyakan alasan pulang larut malam. Akhirnya LA menceritakan bahwa dirinya bersama beberapa teman satu kelasnya di digiring oleh seniornya yang kelas XI dan XII ke lapangan usai bubar sekolah.

"Anak saya mengatakan, dirinya dan temanya dipaksa menenggak minuman beralkohol. Diajarkan cara tawuran hingga dipukuli oleh kaka kelasnya yang duduk dibangku XI dan XII," ucap Saeful. Bahkan korban pun kerap diminta uang dengan alasan sumbangan oleh beberapa seniornya.

Setelah itu, kata Saeful, sejumlah seniornya menegaskan jika korban yang saat ini menjadi siswa SMAN 7 harus menjadikan siswa SMAN 6 sebagai musuh sekolahnya. "Itu membuat anak saya trauma," kata Saeful.

kibat kejadian tersebut, anaknya tidak mau berangkat ke sekolah. Alasannya, trauma dan takut jika kakak kelasnya itu kembali bertindak yang sama. Saeful pun mendatangi pihak sekolah untuk melaporkan kejadian tersebut. "Saya datang ke sekolah pada hari Selasa dan menceritakan yang menimpa anaknya itu harus menjadi perhatian dan direspon sekolah," kata Saeful.

Baca juga: Pelaku Bullying di Thamrin City Dijamin Bisa Pindah Sekolah

Saeful juga menuliskan pengalaman anaknya itu di media sosial facebook dengan alasan agar menjadi perhatian bagi semua orang tua siswa. "Ini sudah tindakan criminal, bukan lagi kenakalan remaja, sehingga kejadian ini pun saya laporkan ke polisi, bahkan saya pun sudah mengeluhkan ini pada KPAI," kata Saeful.

M SIDIK PERMANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

21 hari lalu

Jeon Jong Seo. Foto: Instagram/@andmarq_official
Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Agensi memastikan kasus bullying yang dituduhkan kepada Jeon Jong Seo tidak benar dan mereka akan menempuh jalur hukum.


Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

22 hari lalu

Jeon Jong Seo dalam drama Wedding Impossible. Dok. Prime Video
Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

Pemeran utama Wedding Impossible, Jeon Jong Seo dituduh melakukan bullying di sekolah sebelum dia dan keluarganya pindah ke Kanada.


Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

24 hari lalu

Song Ha Yoon dalam drama Marry My Husband. Dok. Prime Video
Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

Agensi membantah rumor Song Ha Yoon menjadi pelaku bullying di sekolahnya 20 tahun lalu.


Polisi Selidiki Dugaan Pencurian Uang Rp 164 Juta Milik Hotman Paris oleh Manager Restoran

24 hari lalu

Pengacara, Hotman Paris. Foto: Instagram.
Polisi Selidiki Dugaan Pencurian Uang Rp 164 Juta Milik Hotman Paris oleh Manager Restoran

Polresta Bogor Kota menindaklanjuti pengaduan Hotman Paris lewat akun Instagram yang mengaku uang dicuri oleh manager restoran miliknya.


Komplotan Pencuri Mobil Pikap di Bogor Ditangkap, Sudah Beraksi Sejak 2017

34 hari lalu

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso menunjukkan barang bukti pencurian pikap dalam konferensi pers, Jumat, 22 Maret 2024. Foto: ANTARA/Shabrina Zakaria
Komplotan Pencuri Mobil Pikap di Bogor Ditangkap, Sudah Beraksi Sejak 2017

Mobil pikap menjadi incaran komplotan pencuri karena banyak yang mencari dan sistem keamanan yang minim


Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

37 hari lalu

Suasana di depan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita  perundungan di antara siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Pihak sekolah memastikan seluruh siswa yang terlibat kasus perundungan oleh geng pelajar Binus sudah dikeluarkan dari sekolah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

Keluarga anak korban bullying geng pelajar Binus School Serpong enggan berdamai. Mereka tetap akan melanjutkan kasus ke proses hukum.


KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

44 hari lalu

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.


Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

46 hari lalu

Geng Tai Binus School Serpong Beri Keuntungan ke Anggota: dari Uang Parkir hingga Derajat Dinaikkan
Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

Kuasa hukum korban perundungan Geng Tai SMA Binus School Serpong meminta agar empat tersangka segara ditahan.


Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

46 hari lalu

Binus School Serpong. Tempo/Muhammad Iqbal
Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

Aksi perundungan Geng Tai di Binus School Serpong sudah terjadi sejak empat tahun lalu.


Kasus Bullying Binus School, Korban Ingin Bergabung ke Geng GT untuk Dapat Tempat Parkir

48 hari lalu

Binus School Serpong. Tempo/Muhammad Iqbal
Kasus Bullying Binus School, Korban Ingin Bergabung ke Geng GT untuk Dapat Tempat Parkir

Polres Tangerang Selatan menetapkan delapan anak berhadapan dengan hukum (ABH) dan empat orang tersangka dalam kasus bullying di Binus School Serpong.