TEMPO Interaktif, Jakarta - Penertiban preman pekan depan akan digelar selama satu bulan. Kepolisian akan berhati-hati dan tegas menindak para preman yang berkeliaran di Jakarta.
"Untuk membedakan mana preman, mana bukan, kita lihat tingkah lakunya. Kami tentu juga mendapat laporan dari masyarakat melalui polsek, dan sebagainya," kata Juru Bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Boy Rafli Amar.
Target operasi akan difokuskan pada tempat-tempat publik. "Seperti di terminal bis, pasar, stasiun KA," jelas Boy.
Pelanggaran pidana oleh preman jika terbukti bersalah tentu akan diberikan sanksi. "Seperti jika dia membawa senjata tajam. Ancaman kekerasan seperti ini menjadi prioritas," kata dia.
Boy melihat para preman ini biasanya adalah mereka yang tidak memiliki pekerjaan. "Jobless. Bisa jadi tukang parkir parkiran liar, pokoknya yang meresahkan lingkungan sekitar," katanya.
Polisi, lanjut dia, hanya sebatas pada penindakan tindak pidana. "Mengenai kesejahteraan, yang menjadi faktor pendorong premanisme, itu bisa ditanggulangi melalui program-program pemerintah daerah, misalnya," imbuhnya.
ASWIDITIYO NEDWIKA