TEMPO Interaktif, Jakarta -Para pedagang pasar Tomang Barat atau Pasar Kopro, Jakarta Barat, mengeluhkan kenaikan harga barang sejak sekitar satu bulan lalu. Salah satu barang yang harganya naik adalah sayuran. "Hampir semuanya naik, terutama cabe," kata salah satu pedagang sayuran, Nisa (46), hari ini.
Menurut Nisa, yang sudah berdagang di pasar Tomang Barat sejak tahun 1987, harga cabe jenis keriting merah dan rawit merah melonjak hampir dua kali lipat. "Sebelumnya seperempat kilogram harganya Rp 7 ribu. Sekarang sampai Rp 12 ribu," kata Nisa.
Baca Juga:
Selain cabe, harga bawang putih juga melonjak tinggi menjadi Rp 26 ribu per kilogram untuk yang kualitasnya bagus. "Harganya sudah naik sejak seminggu ini. Pasokannya juga berkurang," lanjut Nisa.
Dibandingkan jenis sayuran lain yang harganya naik, harga tomat merah justru menurun. Menurut Nisa, dulu harganya bisa mencapai Rp 15 ribu per kilogram. Sekarang harga tomat sekitar Rp 8 ribu per kilogram.
Nisa memperkirakan bahwa kenaikan harga sayuran kali ini disebabkan perubahan musim, yang kemudian mempengaruhi jumlah hasil panen. "Kalau sayuran tergantung musim. Mungkin karena di daerah lagi hujan terus," katanya. Kenaikan harga kali ini diakui Nisa cukup mempengaruhi penjualan sayurannya. "Pokoknya pedagang semua menjerit. Hanya bisa ambil untung sedikit," katanya.
Senada dengan Nisa, menurut Amin (47) seorang pedagang daging ayam, kenaikan harga kali ini membuat pembelinya berkurang. "Harga ayam naik luar biasa. Kalau biasanya Rp 23 ribu per kilogram, sekarang Rp 27 ribu," kata Amin. Kenaikan harga ini, menurutnya sudah sejak satu bulan yang lalu.
Kenaikan harga daging ayam membuatnya berhati-hati untuk mengambil untung dari dagangannya. Karena, kalau tidak begitu pelanggannya akan beralih ke penjual lainnya. "Sekarang susah, semuanya serba naik harga. Apalagi nanti pas mendekati puasa. Harusnya pemerintah survei ke sini," kata Amin.
Harga beras di pasar Tomang Barat juga naik. "Hampir semua jenis naik," kata pedagang beras, Asun (50). Sebelumnya harga beras sekitar Rp 5700 per kilogram, sekarang Rp 6 ribu rupiah. Tapi, lanjut Asun, sejak kenaikan sekitar satu bulan lalu, harga beras cenderung stabil. "Kecuali kalau ada kegagalan panen. Sejauh ini pasokan lancar," kata Asun. Pasokan beras yang dijual Asun diperoleh dari pasar induk beras Cipinang.
Berbeda dengan harga sayuran, daging ayam, dan beras yang naik, harga daging sapi justru masih stabil. "Harga daging sapi stabil, kira-kira Rp 60 ribu per kilogram," kata Semaun (25), seorang pedagang daging sapi di pasar Tomang Barat.
Namun, lanjutnya, saat mendekati bulan puasa biasanya harga meningkat hingga Rp 70 ribu per kilogram. Menurut Semaun, kalau harga naik pasti jumlah pembelinya akan menurun. "Kalau ada kenaikan harga, bisa-bisa yang terjual hanya setengahnya. Biasanya jualan saya bisa sampai sekuintal," katanya.
Selain itu, harga telur ayam juga meningkat. "Telur harganya naik jadi Rp 14.500 perkilogram. Biasanya Rp 13 ribu," kata Cen (51). Menurutnya, kenaikan harga disebabkan pasokan telur berkurang. "Mungkin ayamnya banyak yang mati karena perubahan musim," katanya.
Berbeda dengan telur ayam, harga gula putih justru menurun, dari sebelumnya Rp 12.500 per kilogram, menjadi Rp 10.500 per kilogram. Harga minyak goreng kemasan juga masih stabil, yaitu Rp 19 ribu per dua liter.
EVANA DEWI