TEMPO Interaktif, Bogor - Berdalih mengajak untuk memindahkan barang ke alamat kos baru, seorang pemuda diduga membawa kabur remaja perempuan. Keluarga semakin cemas setelah remaja itu sempat menelpon sambil menangis minta dijemput pulang namun sambungan telepon itu terputus mendadak.
“Di ujung telepon sempat terdengar suara pria marah dan memaki anak saya. Dia bilang, 'Kamu jangan macam-macam.' Habis itu HP langsung dimatikan,'' kata Barkah, warga Cimanggu Perikanan, Kedung Waringin, Tanah Sareal, Kota Bogor, Sabtu 18 Juni kemarin.
Nama remaja putri itu adalah Ade Noviza Maulida, berusia 15 tahun. Barkah mengisahkan, putrinya yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 hilang itu hilang tanpa jejak sejak Senin 13 Juni 2011 lalu.
Hari itu, sekitar pukul 15.30, Fery, pemuda kenalan putrinya datang meminta izin mengajak Noviza menemani mengambil barang miliknya yang tertinggal di alamat kos lama. ''Karena tidak curiga dan memang kenal, saya setuju saja,” katanya.
Dia mulai cemas setelah keduanya tak kembali hingga larut malam. Perempuan berusia 51 tahun itu khawatir keselamatan putrinya. Telepon selular Noviza juga tidak aktif.
Nomor telepon anaknya itu baru menghubunginya pada Kamis dini hari lalu. 'Ia (Noviza) bicara sambil nangis dan meminta dijemput pulang, tapi belum sempat bicara banyak, telfon sudah terputus,'' kata Barkah.
Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Polres Bogor Kota, Inspektur Dua Ika Shanti, membenarkan adanya laporan dugaan melarikan anak gadis dibawah umur tanpa izin orangtua tersebut. Menurut Ika, pihaknya sudah meminta keterangan beberapa saksi termasuk Barkah, ibu korban.
DIKI SUDRAJAT