TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo kembali mengunjungi Pasar Blok G Tanah Abang pada Jumat, 27 September 2013. Kali ini dia ditemani rombongan ibu-ibu PKK dari sejumlah kelurahan di Jakarta.
"Memang sengaja sama ibu-ibu, supaya di sini ramai yang belanja, perekonomiannya hidup," ujar Jokowi di Blok G Tanah Abang, Jumat, 27 September 2013. "Setiap minggu nanti gantian ada yang diajak ke sini," katanya.
Tentu saja, ibu-ibu PKK itu harus merogoh kocek sendiri jika ingin berbelanja. Tetapi jika belanjaannya melampaui harga Rp 150 ribu, ada bonus yang bisa didapatkan, yaitu dua liter beras. Caranya, dengan menunjukkan nota belanja mereka ke petugas dari Pemerintah Kota Jakarta Pusat.
Seorang ibu bernama Nurmi, 60 tahun, warga Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, tampak bersemangat memperlihatkan struk belanjanya. "Saya tadi beli gorden sama legging, sudah lebih dari Rp 150 ribu," katanya.
Wali Kota Jakarta Pusat, Saefullah kemudian memberikan beras yang dibungkus di dalam karung plastik kecil kepada Nurmi di depan Jokowi. Sambil tersenyum senang, Nurmi mengaku puas berbelanja di Blok G. "Ternyata di sini murah, gorden bagus yang tadi saya beli saja harganya hanya Rp 150 ribu," ujar dia.
Nurmi mengaku baru sekali ini belanja di Blok G, dulu dia tak tertarik mampir ke pasar yang sepi itu. "Dulu tempatnya kurang enak, tetapi sekarang sudah beda ya," katanya.
Gubernur Joko Widodo mengatakan bakal terus mempromosikan Pasar Blok G sampai perekonomian di sana berjalan lancar. Setelah Blok G mapan, barulah dia berpindah ke pasar lain. "Kalau di sini belum selesai sudah ditinggal, ya gagal nanti," katanya.
Jokowi mengatakan pemerintah akan berusaha mempercepat pembangunan jembatan penghubung di Pasar Blok G. "Nanti kalau bisa dari stasiun juga langsung terhubung, biar semakin ramai," katanya.
Pemerintah juga mempertimbangkan membuat eskalator di sana. "Eskalator sudah ada gambarnya, nanti akan kita buat supaya lantai atas lebih ramai," kata dia. Sejumlah keluhan memang datang dari pedagang di lantai dua dan tiga. Mereka mengeluh kios mereka sepi peminat karena pembeli malas naik tangga ke atas.
ANGGRITA DESYANI
Topik terhangat:
Mobil Murah | Kontroversi Ruhut Sitompul | Mun'im Idris Meninggal | Info Haji
Berita lainnya:
Ini Penyebab Kematian Bung Karno Versi Mun'im
Soal Lurah Susan, Ahok: Gamawan Harus Belajar Lagi
Inilah Cara Mun'im Ungkap Kasus Munir
Mun'im Idris Dikenal Dermawan
Waspada, Banyak Dijual Ban Dalam Motor Palsu