TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meminta Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) mengubah citranya. Sebabnya, Ahok menganggap selama ini PKK hanya berisi sekumpulan istri pejabat yang tak memiliki program nyata.
"Dulu saya menganggap PKK itu Perempuan Kurang Kerjaan, tapi sekarang tidak lagi," kata Ahok di Kelurahan Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu, 13 Mei 2015. Saat menjabat sebagai Bupati Belitung Timur, Ahok mengisahkan, tim PKK hanya bekerja saat ada perlombaan.
Selebihnya, mereka tak menyumbangkan apa pun yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. Hal yang membuat heran, kata Ahok, anggota PKK selalu terlihat sibuk meski tak memiliki program kerja yang jelas. "Bubarkan saja, keluarga tak terurus, apalagi warga," ucap Ahok.
Untuk itu, Ahok mengapresiasi Tim Penggerak PKK DKI Jakarta yang membuat ruang-ruang publik sebagai taman ramah anak. Ia berujar Ruang Publik Terpadu Ramah Anak di kolong Jalan Tol Wiyoto Wiyono, Kelurahan Sungai Bambu, merupakan salah satu hasil nyata kinerja PKK DKI.
Pada lahan seluas sekitar 300 meter persegi itu terdapat taman bacaan, sarana bermain anak, jogging track, lapangan futsal, dan lahan tanaman obat keluarga. Selain itu, di bagian tengah lahan itu ada sebuah panggung permanen setinggi 30 sentimeter yang dicat warna-warni.
Ahok mengatakan ruang publik tersebut bisa dimanfaatkan sebagai tempat berdiskusi para warga. Tempat ini juga bisa digunakan warga yang menggelar pesta pernikahan atau kenduri. "Jangan digelar di jalan karena bisa membuat kemacetan," ucap Ahok.
LINDA HAIRANI