INFO METRO - Sejak memegang konsesi pengelolaan air di wilayah barat Jakarta pada 1998-2014, PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) berhasil menurunkan tingkat kehilangan air atau nonrevenue water (NRW) menjadi 39,6 persen dari sebelumnya 60 persen.
Menurut Kepala Divisi Corporate Communications dan Social Responsibilities PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) Meyritha Maryanie, hal itu karena Palyja menerapkan strategi pengendalian kebocoran secara aktif. "Tim operasional penanganan kebocoran dan tim deteksi kebocoran bekerja 24 jam (shift) serta melakukan perbaikan dengan metode survei dan menggunakan peralatan khusus berteknologi tinggi, seperti gas helium dan kamera JD7," katanya.
Baca Juga:
Menurut Meyritha, mengurangi tingkat kebocoran air adalah salah satu strategi Palyja meningkatkan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air bersih untuk pelanggan. Adanya distribution monitoring control center (DMCC), ujar dia, juga memegang peranan sangat penting dalam mendeteksi anomali debit dan tekanan air. "Jadi, dengan adanya DMCC yang bekerja 24 jam nonstop ini, debit dan tekanan air dari proses produksi sampai ke jaringan di inlet permanent area dan pipa primer dapat dipantau secara real time," ucap Meyritha.
Dapatkan informasi program, tips, quiz, kegiatan, suplai air dan lain sebagainya dengan likeFacebook, Twitter , Youtube, Instagram.
Inforial
Baca Juga: