TEMPO.CO, Jakarta - Ros, 50 tahun, ibunda Yobi Fauzi Suparanto, 23, mahasiswa yang jatuh dari lantai 28 Apartemen Royal Mediterania, Jakarta Barat, tak henti-hentinya menangis. Apalagi ketika ia menceritakan figur Yobi, anak sulungnya. Di matanya, Yobi adalah anak yang sangat pendiam dan penurut.
"Dia Alquran sudah khatam, rajin, tidak aneh-aneh," kata Ros sambil menangis sesenggukan dan mendekap tas abu-abu, Jumat 7 Agustus 2015.
Ros menceritakan anaknya tersebut sangat patuh pada orangtua. Bahkan, ia mengenang Yobi sebagai sosok yang penakut. "Anak saya itu penakut, dia penakut," kata Ros dengan suara parau dan terputus-putus karena terus menangis.
Yobi adalah mahasiswa Teknik Informatika di Universitas Trisakti. Pemuda berusia 23 tahun itu jatuh dari lantai 28 Apartemen Royal Mediterania, Jakarta Barat. Ia jatuh sekitar pukul 10.00 pagi saat jarang ada orang yang melintas. Yobi jatuh tanpa mengenakan sehelai busana yang menutup tubuhnya dan pintu kamar tidak terkunci.
Menurut Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren Ajun Komisaris Antonius, satu-satunya orang yang melihat Yobi jatuh adalah seorang perempuan yang tengah melintas. "Dia hampir ketimpa tubuh Yobi," kata Antonius.
Yobi tinggal di kamar nomor 288 itu bersama dengan kakak sepupunya, Priska, 25 tahun. Sekitar pukul 07.00, seorang tukang laundry mendengar ada pertengkaran di kamar tersebut. "Menurut tukang laundry ada pertengkaran Yobi dengan seseorang yang diduga pacarnya," kata Antonius.
Hingga saat ini Antonius mengaku masih memeriksa para saksi. "Kakak sepupunya sudah datang dan masih dimintai keterangan," kata dia. Sementara itu jenazah Yobi masih berada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk diotopsi.
DINI PRAMITA