TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal mengatakan sopir Kopaja yang menabrak pengemudi Go-Jek hingga tewas akan diperiksa urine. "Rencananya, tes urine akan dilakukan hari ini," kata Iqbal, Kamis, 17 September 2015.
Menurut Iqbal, tes urine akan dilakukan untuk melihat ada-tidaknya kandungan narkoba. Jika terbukti memakai narkoba, sopir Kopaja tersebut, Budi, 26 tahun, dapat dikenai pasal tambahan.
Insiden ini terjadi pada Rabu, 16 September 2015, sekitar pukul 13.00 di Warung Buncit, Pancoran, Jakarta Selatan. Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan Komisaris Dodi menjelaskan, kecelakaan tersebut melibatkan empat kendaraan. Ia berujar, sebelum menabrak sepeda motor, Budi menyeruduk dua mobil. Pengendara sepeda motor yang juga pengemudi Go-Jek itu tewas di tempat, sementara istri dan anak yang diboncengnya luka-luka.
Budi, sopir tembak Kopaja trayek 612 rute Kampung Melayu-Ragunan, mengemudikan kendaraannya masuk jalur bus Transjakarta rute Dukuh Atas-Ragunan. Di jalur tersebut, Budi memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Budi lalu menabrak pengemudi Go-Jek hingga menempel ke badan mobil Avanza hitam.
Menurut Dodi, Budi, yang tak bisa mengendalikan kendaraan, kembali menyeruduk dua mobil di belakang sepeda motor hingga tersangkut di atas mobil Avanza. "Dia menabrak kendaraan Avanza, menyenggol lagi kendaraan Xenia. Korban saat ini dua orang, yaitu pengemudi sepeda motor itu dan istrinya," tuturnya.
Menurut Kepala Unit Humas Kepolisian Sektor Pancoran Bripka Rubiyanto, pengemudi sepeda motor tersebut adalah anggota Go-Jek bernama Gunawan, 43 tahun, dan istrinya yang tengah hamil 8 bulan, Lilis Lestari, 36 tahun, warga Kalibata Pulo, Jakarta Selatan. Gunawan tewas di tempat setelah terjepit di antara dua mobil, yakni Kopaja 612 dan mobil Avanza hitam bernomor polisi B-1508-TIU.
DINI PRAMITA
