TEMPO.CO, Jakarta - Gerbong kereta api Gaya Baru Malam rute Jakarta-Surabaya terbakar di stasiun Senen, Jakarta Pusat. Kebakaran terjadi di salah satu gerbong penumpang, pukul 10.15 WIB.
Manajer Humas Senior PT KAI Daop I Jakarta Bambang S. Prayitno mengatakan kebakaran disebabkan hubungan arus pendek atau korsleting listrik. “Ada korsleting di panel listrik sehingga menimbulkan percikan api,” ujar Bambang saat dihubungi Tempo, Kamis, 24 Desember 2015.
Bambang menjelaskan bad contact pada panel distribusi elektrik di kereta rangkaian kelima kereta api Gaya Baru korslet. “Bukan kebakaran besar, hanya bunga api kecil namun menghasilkan asap yang lumayan banyak,” ujarnya.
Tidak ada korban dalam kejadian ini. Namun, akibat kejadian ini penumpang harus tertahan selama 90 menit di stasiun. Kereta yang harusnya berangkat pada pukul 10.30 WIB itu terpaksa ditunda keberangkatannya.
Bambang menjelaskan saat kejadian berlangsung, kereta Gaya Baru Malam sedang menunggu penumpang di stasiun Senen. Sebelumnya kereta ini belum mengalami kendala teknis, tapi saat sudah sampai Jakarta tiba-tiba mengalami korsleting listrik.
Bambang mengatakan PT KAI telah mengganti gerbong kereta yang mengalami korsleting tersebut, sehingga perjalanan bisa segera dilanjutkan. “Perjalanan sudah kembali dilanjutkan, kereta sudah berangkat satu jam yang lalu, yaitu sekitar jam 12.00 WIB,” ujar Bambang.
Korsleting listrik pada kereta juga pernah terjadi pada kereta Commuter Line rute Serpong-Maja. Manajer Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek Eva Chairunisa menjelaskan, telah terjadi korsleting di gardu listrik Stasiun Parung Panjang pada Selasa sore, 27 Oktober 2015. Korsleting ini menyebabkan KRL dari Serpong menuju Maja tak bisa beroperasi.
Kejadian ini menyebabkan perjalanan KRL itu hanya sampai Serpong kalau dari Tanah Abang. Sama halnya kalau yang mau menuju Tanah Abang dimulai dari Stasiun Serpong juga. Karena Serpong-Maja tidak ada KRL.
Akibat korsleting yang terjadi di Parung Panjang, KRL tidak bisa melewati stasiun-stasiun yang berada di antara Serpong dan Maja, karena aliran arus atas yang menjalankan KRL tidak dapat mengalir. "Jadi gardu listrik itu kan yang dibutuhkan untuk mengaliri arus listrik di KRL. Ketika gardu listrik terganggu maka aliran listrik aliran atas atau LAA itu juga tidak ada," kata Eva.
ARIEF HIDAYAT