TEMPO.CO, Jakarta - PT Transjakarta mendapat tambahan 200 armada bus baru dari enam operator Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB), yang akhirnya sepakat bergabung.
"Udah gabung, ada enam operator," ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Kamis, 21 Januari 2016.
Keenam operator bus APTB tersebut adalah Sinar Jaya, PPD, Damri, Mayasari Bhakti, Bianglala, dan Agra Mas. Andri berujar saat ini keenam operator tersebut tengah menjalani proses penghitungan penetapan sistem rupiah per kilometer di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).
Adapun penghitungan sistem rupiah per kilometer tersebut akan mempertimbangkan sejumlah komponen, yakni terkait dengan kondisi fisik bus, manajemen operator, hingga biaya operasional. Kondisi fisik bus yang dimaksud seperti jenis bus, tahun bus dikeluarkan, dan kuota penumpang bus. Selanjutnya, dilihat juga apakah bus tersebut akan masuk ke jalur bus rapid transit (BRT), seperti Transjakarta atau tidak.
Andri menegaskan, harga rupiah per kilometer tidak dibeda-bedakan antaroperator yang bergabung. Semua memiliki syarat dan ketentuan yang sama. "Bus tahun 2014 beda sama bus 2015, dia masuk ke jalur busway atau tidak juga beda harganya. Itu yang membedakan, bukan operator," ucapnya.
Andri berharap, proses penghitungan harga rupiah per kilometer segera selesai. "Prosesnya di LKPP memang butuh 2-3 bulan. Namun yang paling penting mereka udah mau gabung," katanya. Karenanya, dalam 3-4 bulan ke depan, 200 bus tersebut sudah mulai bisa beroperasi di jalanan Ibu Kota.
Menurut Andri, jika bus milik keenam operator tersebut bagus, sesuai dengan kriteria, manajemen juga operator sehat saat dilakukan pengecekan oleh LKPP, proses penghitungan akan berjalan lebih cepat. "Yang lama itu kalau mereka pemain baru, tapi kalau sudah biasa jalan ya biasanya cepat," ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pekan lalu menuturkan APTB akan resmi beroperasi di bawah Transjakarta mulai Juni mendatang. Tarif APTB pun akan mengikuti Transjakarta, yakni sebesar Rp 3.500.
Pemprov DKI Jakarta memang tengah serius menambah armada bus Transjakarta untuk bisa menguasai seluruh rute di jalanan Ibu Kota. Pengadaan tambahan bus baru secara bertahap terus dilakukan. Selain 200 bus dari operator APTB, Pemprov DKI juga sebelumnya mendapat 600 bus dari Kementerian Perhubungan. Sebanyak 600 bus dari Kementerian Perhubungan tersebut sudah diserahterimakan ke Dinas Perhubungan DKI.
GHOIDA RAHMAH