TEMPO.CO, Jakarta - Suami Wayan Mirna Salihin, Arif Sumarko, meminta tersangka kematian istrinya, Jessica Kumala Wongso, dijatuhi hukuman seberat mungkin. "Saya mau dia dihukum seberat-beratnya," ujarnya usai menjalani pemeriksaan lanjutan di markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 3 Februari 2015.
Arief dan saudara kembar Mirna, Sendy Salihin, selesai diperiksa pukul 15.50 WIB. Keduanya mendatangi Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya sejak pagi tadi sekitar pukul 09.30 WIB.
Arif yang berkemeja biru tua dan Sendy berbaju hitam berjalan terburu-buru menuju mobil Toyota Alphard yang sudah menunggu keduanya. Arif menyempatkan diri menjawab pertanyaan wartawan tentang agenda pemeriksaan dia dan Sendy hari ini. "Untuk melengkapi berita acara pemeriksaan (BAP) dan pemeriksaan lanjutan," katanya.
Namun, Arif enggan mengungkapkan rincian pemeriksaan dan kelengkapan BAP yang dimaksud. "Nggak bisa dibeberkan ya," katanya. Arif membantah saat pemeriksaan dikonfrontasi dengan pernyataan Jessica dan dengan rekaman kamera pengintai (CCTV) di lokasi kejadian, kafe Olivier, Grand Indonesia. "Nggak, itu pemeriksaan tambahan saja," ucap dia.
Pemeriksaan terhadap suami dan saudara kembar Mirna masih seputar keluarga dan Jessica Kumala Wongso, tersangka dalam kasus kematian Mirna. Sendy juga mengenal Jessica karena berkuliah di tempat yang sama dengan Mirna yaitu di Billyblue College of Design Sydney, Australia. Namun keduanya mengambil jurusan kuliah yang berbeda.
Arif juga berkuliah di Australia, namun berbeda kota, yaitu di Melbourne. Arif mengatakan sebelumnya tidak mengenal Jessica ketika di Australia.
Jessica Kumala Wongso, teman minum kopi Wayan Mirna Salihin, resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus kematian Mirna, 6 Januari lalu. Sebelumnya, Jessica berstatus sebagai saksi.
Wayan Mirna Salihin, 27 tahun, meninggal usai minum kopi ala Vietnam di Kafe Olivier, Mall Grand Indonesia, 6 Januari lalu. Saat itu, Mirna sedang bertemu dengan dua temannya, yakni Jessica dan Hani. Tak lama setelah meminum kopinya mirna merasa mual hingga muntah-muntah.
Mirna juga mengalami kejang-kejang dan dari mulutnya keluar busa. Mirna akhirnya meninggak di Rumah Sakit Abdi Waluyo. Dari hasil otopsi Laboratoriun Forensik Polri, ditemukan kandungan zat sianida di dalam sampel cairan lambung Mirna. Zat serupa juga ditemukan di dalam kopi yang ia minum.
GHOIDA RAHMAH