TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan sopir Go-jek sempat berkumpul di Rumah Sakit JMC untuk menengok seorang rekan mereka, Rionaldo yang dianiaya di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Sabtu lalu.
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian meminta kepada para pengemudi Go-Jek agar tenang menghadapi insiden tersebut.
Polisi, kata Tito, tengah menyelidiki penganiaya Reonaldo Agustin. "Beri kepercayaan kepada polisi karena kami sudah bentuk tim dari Polda Metro," ucap Tito di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Ahad, 14 Februari 2016.
Tito juga meminta kepada masyarakat agar tidak berspekulasi ihwal pelaku penganiayaan. Sebabnya, penyelidikan masih berjalan dan bisa mengarah ke pihak mana pun.
Kemarin, seorang pengemudi Go-Jek menjadi korban penganiayaan di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Menurut keterangan kepolisian, sebelumnya Rionaldo sempat bersitegang bahkan berujung kepada perkelahian. Selepas adu fisik sempat terdengar suara tembakan.
Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan bahwa Rionaldo sempat terlibat adu fisik.
"Si sopir dan pelaku sempat berserempet di pertigaan, saat naik motor," kata Krishna saat dihubungi Tempo, Minggu, 14 Januari 2016.
Kata Krishna, Rionaldo dan pelaku yang tak dia sebutkan jumlahnya berserempet, kemudian cekcok. "Mereka sempat adu mulut, bertengkar," kata dia.
Korban yang dibawa ke Rumah Sakit Jakarta Medical Center mengalami tiga luka sobek di kepala. Dugaan sementara insiden penembakan terjadi karena masalah lalu lintas.
Lebih lanjut, Tito meminta kepada seluruh pengguna jalan agar bisa bersikap tenang. Menurut dia, kemacetan yang terjadi di Jakarta bisa berdampak ke masalah psikologis. "Saya minta tetap cool dan tenang," kata dia.
ADITYA BUDIMAN