TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak ambil pusing jika sejumlah partai batal mendukungnya dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. Sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa disebut Ahok akan mendukungnya dalam pilkada DKI mendatang. Namun ternyata PKB urung memberikan dukungan kepada Ahok.
"Ya, enggak apa-apa. Kan, aku memang enggak ngarep (berharap) dia dukung juga, kok. Kami ngarepnya sama Teman Ahok, kok," ucapnya di Balai Kota, Senin, 28 Maret 2016.
PKB sebelumnya masih menimbang untuk mendukung Ahok melalui survei dan koordinasi dengan partai lain. Namun akhirnya, PKB menyatakan tidak akan memberikan dukungan kepada Ahok pada pilkada nanti. Alasannya, PKB tidak mendukung lantaran Ahok telah memilih jalur independen. Namun Ahok mengaku masih membuka pintu bagi partai lain yang ingin mendukungnya dengan tanpa syarat.
Pada awal Maret lalu, Ahok memilih jalur independen untuk maju dalam pilkada DKI 2017. Ahok mengandalkan relawannya, yaitu Teman Ahok, untuk menggalang dukungan dengan mengumpulkan KTP minimal 7,5 persen dari total daftar pemilih tetap atau setara dengan 532.210 pemilih.
Berdasarkan situs Temanahok.com, jumlah KTP yang terkumpul hingga hari ini adalah 322.172. "Saya lihat di TV sudah 300 ribu," ujar Ahok.
Sebelumnya, Partai NasDem telah mendeklarasikan dukungannya kepada Ahok. Ketua Umum Surya Paloh sempat menghadiahi Ahok sebuah rompi bertuliskan "Teman Ahok" dengan lambang NasDem pada huruf "O".
Kemudian belum lama ini, Partai Hati Nurani Rakyat mengambil jalan serupa. Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta Muhammad Sangaji mendeklarasikan dukungannya terhadap Ahok. Keputusan tersebut berimbas pada mundurnya Wakil Ketua DPD Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Partai Hanura Rachmat H.S. serta Wakil Ketua Bidang Legislatif dan Eksekutif Bustami Rahawarin karena tidak sejalan dengan partai.
LARISSA HUDA