TEMPO.CO, Jakarta - Pada saat pemilihan calon presiden lalu, nama Farhat Abbas sempat melambung dan menempati peringkat atas sebagai calon presiden terpopuler di jejaring sosial Twitter. Hal itu didasari hasil survei lembaga riset Katapedia, yang dilakukan sejak 8 Januari hingga 8 Februari 2014. Bahkan, kala itu, berdasarkan riset, elektabilitas Farhat mencapai 23,85 persen, lebih tinggi dibanding Joko Widodo, yang menempati posisi kedua dengan 16,4 persen.
Meski akhirnya tidak betul-betul maju sebagai presiden, catatan itu cukup membuat Farhat bangga dan percaya diri untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Kali ini ia membuat survei sendiri untuk mencari tahu elektabilitasnya untuk maju dalam pilkada DKI 2017.
Hasilnya, menurut Farhat, menggembirakan. Ia memperoleh elektabilitas hingga 23 persen. Jumlah itu jauh melebihi rekan sesama selebritas yang berencana mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Dhani. "Elektabilitas Ahmad Dhani cuma 3 persen. Jauh!" tuturnya, Senin, 25 April 2016. Jadi, berdasarkan survei itu, hampir mustahil suami Mulan Jameela tersebut mampu mengalahkannya nanti.
Menurut Farhat, untuk sementara elektabilitas Gubernur DKI Jakarta saat ini, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, masih cukup tinggi, mencapai 30 persen. Namun ia yakin tidak akan sulit menyalip Ahok. "Saya 23 persen. Ahok di angka 30-an. Tapi enggak terlalu sulit mengalahkan Ahok," ujarnya.
Farhat mengaku sudah sangat siap bersaing dengan para bakal calon Gubernur DKI Jakarta yang lain. Sejumlah program pun sudah dia persiapkan jika seandainya terpilih menjadi pemimpin Ibu Kota. "Saya sudah siapkan program. Ada lima program untuk kemajuan warga Jakarta," katanya.
Lima poin utama program yang disiapkan Farhat itu salah satunya membagikan dana Rp 5 miliar untuk setiap kelurahan di wilayah Ibu Kota.
Dana tersebut, kata Farhat, bisa digunakan untuk pengembangan wilayah serta memberikan fasilitas yang terbaik untuk warga. Selain itu, Farhat akan memberikan uang secara cuma-cuma kepada warga miskin di Ibu Kota.
"Setiap keluarga fakir miskin diberi dana jatah hidup Rp 5 juta setahun dan dapat rumah susun sewa atau kios untuk usaha, berikut modal usaha," ucapnya.
Farhat telah mendaftarkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Demokrat, dan Partai Golkar.
Sejumlah tokoh sudah menyatakan akan maju dalam pilkada DKI Jakarta 2017. Selain Ahok dan Farhat, ada sejumlah tokoh, seperti Yusril Izha Mahendra, Hasnaeni Moein, Lulung, Ahmad Dhani, dan Sandiaga Uno.