TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro akan memeriksa dugaan penggunaan bahan kedaluwarsa pada produk Pizza Hut, Pizza Hut Delivery, dan Marugame Udon. Pemeriksaan itu menyusul instruksi Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Moechgiyarto untuk mengusut persoalan yang sedang menjadi perbincangan publik itu.
"Kami akan melakukan proses penyelidikan lagi untuk wilayah Jabodetabek. Dimungkinkan (praktek) itu masih terjadi," kata Kepala Subdirektorat Sumber Daya Lingkungan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Ajun Komisaris Besar Sutarmo di Markas Polda Metro Jaya, Selasa, 6 September 2016.
Baca: INVESTIGASI, Ada Apa dengan Pizza?
Menurut Sutarmo, pihaknya telah mengirim tim untuk turun langsung ke lapangan guna mengecek mekanisme pendistribusian bahan bakunya. Pengecekan bakal dilakukan mulai hulu distribusi, yakni gudang pusat, hingga tingkat restoran di Jabodetabek. "Untuk mengetahui persisnya di mana terjadinya (perpanjangan) expired date," ucap Sutarmo.
Baca: Bahan Kedaluwarsa di Pizza, Amankah Dimakan?
Hasil investigasi Tempo dan BBC Indonesia menunjukkan produk Pizza Hut, Pizza Hut Delivery, dan Marugame Udon menggunakan bahan kedaluwarsa. Tempo mendapatkan sejumlah dokumen dan kesaksian yang membenarkan penggunaan bahan kedaluwarsa tersebut.
Kasus ini sudah pernah diselidiki Direktorat Tindak Pidana Tertentu Badan Reserse Kriminal Polri. Pada 18 April 2016, para penyidik Bareskrim sudah menggeledah gerai Marugame Udon di Gandaria City, Jakarta Selatan.
Adapun Presiden Direktur PT Sriboga Ratu Raya, induk bisnis Pizza Hut, Alwin Arifin, mengatakan perusahaannya tidak akan menuntut Tempo ke ranah hukum terkait dengan hasil investigasi majalah berita mingguan yang akan terbit Senin, 5 September 2016, tersebut.
Meskipun sebelumnya Alwin mengakui sempat terpikir untuk membawa perkara tersebut ke meja hijau. "Bukan ke legal, tapi ingin memberi pelajaran," ujar Alwin dalam jumpa pers di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad, 4 September 2016.
Bos Pizza Hut itu pun menilai Tempo menuduh perusahaannya menggunakan bahan kedaluwarsa. Ia berkukuh, selama ini, pihaknya selalu menggunakan bahan layak pakai. Menurut Alwin, dalam berbisnis, harus memiliki etika, baik di bidang makanan maupun media.
Ia mengklaim, selama lebih dari 30 tahun Pizza Hut beroperasi, tak ada satu pun konsumen yang keracunan. Alwin menilai, bila Tempo mengeluarkan hasil investigasinya, pihak Pizza Hut adalah korban. Ia meminta Tempo memiliki etika dalam berbisnis.
Menurut Alwin, Tempo tidak bisa sewenang-wenang dalam memuat berita yang hanya dipakai untuk menaikkan popularitas. "Siapa yang tidak punya moral, kami atau majalah tersebut," tutur Alwin.
EGI ADYATAMA | TIM INVESTIGASI TEMPO
Baca juga: Heboh Soal Pizza, Inilah 3 Hal Aneh Sekaligus Merisaukan