TEMPO.CO, Bogor - Pembangunan ruas jalan tol Bogor Ring Road (BRR) sesi 2B dengan panjang sekitar 2,65 kilometer, yang menghubungkan Kedungbadak-Simpang Yasmin, akan dilanjutkan awal 2017.
“Insya Allah pada Januari atau Februari tahun depan pembangunan jalan tol Bogor Ring Road (BRR) sesi 2B sudah dapat dikerjakan,” kata Humas PT Marga Sarana Jabar Ahmad Ferry Siregar saat dihubungi, Rabu, 16 November 2016.
Ahmad mengatakan, pembangunan ruas tol BRR sesi 2B merupakan kelanjutan dari sesi 2A, yang panjangnya 1,95 kilometer dengan biaya Rp 350 miliar. Tol yang membentang di atas ruas Jalan Soleh Iskandar ini sudah dioperasikan sejak 2014 lalu.
“Pembangunan tol BRR sesi 2B masih dalam proses lelang. Jadi kami belum bisa menginformasikan berapa besar dana yang dibutuhkan,” kata dia.
Ahmad mengatakan pihaknya bisa memastikan tol BRR sesi 2B ini merupakan tol layang di atas Jalan Soleh Iskandar dan pembangunan tiang pancangnya berada di tengah-tengah ruas jalan sehingga tidak ada pembebasan lahan milik warga.
“Pembebasan lahan dilakukan di ujung ruas tol, tepatnya di sekitar simpang Yasmin, yang akan digunakan untuk akses masuk dan keluar tol. Adapun pembebasan lahan milik warga menjadi kewajiban BPN (Badan Pertanahan Nasional),” kata dia.
Menurut Ahmad, pembangunan konstruksi jalan tol layang BRR sesi 2B diperkirakan hampir sama dengan pembangunan sesi 2A, yakni menggunakan teknologi Box Gridir.
“Mudah-mudahan tidak ada perubahan teknologi konstruksi dari Kementerian PU dan masih menggunakan teknologi yang sama seperti tol layang sesi 2A,” ujarnya.
Untuk pembangunan tol BRR yang akan datang, dipastikan ada perubahan jalur pembangunan, yang awalnya dimulai dari Simpang Yasmin-Dramaga dengan panjang sekitar 3,2 kilometer, diubah menjadi ke arah Salabenda-Kemang, kemudian ke Parung,
“Permintaan dari Pemkot dan Pemkab Bogor. Untuk BRR sesi 3, pembangunan ruas tolnya langsung lurus dari tol layang sesi 2B ke arah Kemang dan Parung, tidak belok ke kiri arah Bubulak-Dramaga,” kata Ahmad.
M SIDIK PERMANA