TEMPO.CO, Jakarta - Mengantisipasi melonjaknya harga cabai dan bawang, PD Pasar Jaya berencana membeli dua unit mesin penyimpan dengan total kapasitas penyimpanan 40 ton.
"Harga tiap unit Rp 5 miliar. Itu harga pembukaan, bisa dinego," ujar Direktur PD Pasar Jaya Arief Nasrudin kepada wartawan di Balai Kota pada Senin, 13 Maret 2017.
Arief menceritakan, kebutuhan bawang merah dan cabai di Jakarta sangat tinggi. Permasalahannya, persediaan kedua barang itu sering terbatas, sehingga mengakibatkan harga melonjak drastis. Apalagi ketika petani tidak menanam cabai atau bawang.
Dia berencana membeli dua mesin penyimpanan dari PT Pura, perusahaan yang bekerja sama dengan sejumlah universitas. Mesin itu nanti dilengkapi nitrogen dan bisa mempertahankan kualitas bawang merah hingga enam bulan dan tiga bulan untuk cabai.
Baca: Kementerian Pertanian: Mulai Februari, Harga Cabai Turun
Mesin penyimpanan tersebut memiliki berat 20 ton. Mesin itu dapat mengatur suhu untuk menjaga kualitas bawang dan cabai. Nantinya dua mesin itu akan ditempatkan di Pasar Induk Kramatjati untuk menyediakan pasokan bawang dan cabai yang harganya sering melonjak.
Arif mengatakan mesin ini sudah digunakan di sejumlah daerah, termasuk Brebes dan Kudus. Dia berencana mengunjungi sejumlah daerah untuk membuktikan kemampuan mesin tersebut. Jika sesuai dengan keinginan, pemerintah DKI Jakarta akan mendatangkan mesin tersebut maksimal dua bulan ke depan.
Dia ingin mesin penyimpanan itu digunakan untuk menyimpan persediaan bawang dan cabai pada bulan puasa. Sebab, sejauh ini, ketika pasokan terbatas, harga cabai dan bawang melejit.
"Ini untuk mengimbangi kekurangan stok," ucapnya. "Biasanya pedagang pasar induk memesan lewat telepon. Jika pasokan tidak ada, harga langsung melejit." Arief juga mengatakan nantinya mesin ini akan dikelola perusahaannya dan memperbolehkan pedagang menyimpan barang di tempat itu.
AVIT HIDAYAT