TEMPO.CO, Jakarta - Uji coba sistem lawan arus (contraflow) hari kedua di Jalan Margonda dianggap lebih efektif dibanding pada hari pertama, Senin, 13 Maret 2017.
Salah seorang pengendara sepeda motor Jayadi, 52 tahun, mengatakan arus lalu lintas kendaraan hari ini lebih lancar dibanding ketika uji coba pertama contraflow pada hari pertama.
”Kemarin macetnya parah. Sekarang lancar,” kata Jayadi, yang tukang ojek pangkalan simpang Juanda-Margonda, Selasa, 14 Maret 2017.
Baca juga: Lalu Lintas Sore Lancar, Depok Batal Terapkan Contraflow
Pada hari kedua uji coba sistem contraflow, polisi tidak menggunakan jalur Jalan Juanda untuk melakukan sistem lawan arus tersebut sehingga, kata dia, arus lebih lancar. “Kalau kemarin Margonda macet bangat. Tapi Juanda cukup lancar kemarin,” ujarnya.
Menurut Jayadi, pemberlakuan contraflow di hari pertama semrawut karena masih banyak warga yang belum tahu. Ditambah contraflow diberlakukan di hari pertama aktivitas kerja.
”Senin hari pertama, dan diberlakukan contraflow. Apalagi masyarakat banyak yang belum tahu. Jadi kemarin macet,” katanya.
Kepala Unit Pendidikan dan Rekayasa Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Depok Ajun Komisaris Rasman mengatakan, setelah evaluasi, akhirnya polisi tidak lagi menerapkan contraflow di Jalan Juanda.
Soalnya, penerapan contraflow di Jalan Juanda justru membikin macet Jalan Margonda, dari arah selatan ke utara, yang berada di lampu merah Margonda-Juanda.
”Lajur Juanda jadi sempit untuk masuk kendaraan dari selatan lewat Margonda, yang mau ke Jalan Raya Bogor atau tol Cijago,” ucapnya.
Pada pagi hari contraflow akan terus dilakukan di jam sibuk pada pukul 06.00-08.00. Sedangkan pada sore hari, akan dilakukan pada pukul 16.00-08.00. “Tapi sore hari sifatnya situasional,” ujarnya.
Menurut Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas Dishub Depok Ari Manggala, kemacetan yang mengular dari arah Ramanda sampai simpang Juanda-Margonda, terjadi karena radius tikung kendaraan yang menuju Juanda lebih sempit.
Simak juga: Contraflow Margonda Depok Masih Semrawut, Ini Kata Polisi
Soalnya, satu lajur Jalan Juanda digunakan untuk contraflow kendaraan dari Jalan Raya Bogor menuju Jakarta yang melewati Margonda.
Jadi, kendaraan yang mau masuk ke Juanda dari Margonda tersendat. Terutama bus yang membutuhkan radius tikung lebih besar, harus lebih berhati-hati saat mau masuk ke Juanda. “Soalnya Jalan Juanda seperti kepala botol. Ujungnya lebih sempit.”
IMAM HAMDI