TEMPO.CO, Depok – Pemerintah membangun jembatan darurat dari balok kayu untuk dilewati warga dari Kecamatan Cipayung yang menuju Kecamatan Beji atau Jalan Margonda, Kota Depok, dan sebaliknya.
”Ini untuk pejalan kaki,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Pemerintah Kota Depok, Manto, Selasa, 2 Mei 2017.
Baca juga: Jembatan Pitara Ambles, Warga Tutup Akses Jalan
Jembatan Pitara di RT 007 RW 14, Kelurahan Pancoranmas, Kota Depok, ambles pada Senin malam, 1 Mei, setelah hujan lebat melanda sejak Senin sore. Polisi dan warga langsung menutup jembatan tersebut sehingga tidak bisa dilalui warga dari Kecamatan Cipayung.
Menurut Manto, pemerintah akan melakukan perbaikan sementara dari anggaran swakelola pemeliharaan jembatan. Pihaknya telah menganggarkan Rp 200 juta agar jalan tersebut bisa dilewati kembali oleh kendaraan bermotor.
”Paling cepat pengerjaan dua pekan. Hari ini sudah mulai dikerjakan perbaikannya,” ucapnya.
Dinas Perhubungan telah melakukan pengalihan arus lalu lintas. Kendaraan dari Kecamatan Cipayung melintasi Jalan Kalilicin hingga perempatan Simpang Mampang-Jalan Sawangan.
Truk sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan yang mengarah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung juga dialihkan jalurnya.
Salah seorang warga Cipayung, Warnida, 37 tahun, mengatakan jembatan yang ambles membuatnya harus dua kali naik angkutan kota. Sebab, angkot D-07 rute Terminal Depok-Citayam berhenti tepat di sisi barat jembatan yang ambles.
Simak juga: Dinas Pekerjaan Umum Janji Perbaiki Jembatan Pitara dalam 21 Hari
”Jadi, naik angkot lagi yang ngetem di seberang jembatan untuk meneruskan ke Margonda,” ujarnya.
Menurut dia, biasanya ongkos dari rumahnya di kawasan Cipayung ke Jalan Margonda hanya membutuhkan Rp 4.000. Saat ini, dia harus mengeluarkan ongkos tambahan Rp 2.000 untuk naik angkot.
”Nyambung naik angkot D-07 lagi. Seharusnya cuma sekali naik angkot. Tapi ini jadi naik angkot dua kali.”
IMAM HAMDI