TEMPO.CO, Jakarta – Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) 2017 tingkat SMA/SMK Negeri di Provinsi Banten kacau. Hingga hari ini, Selasa, 13 Juni 2017, sejak pendaftaran secara daring (dalam jaringan/online) dibuka pada 6 Juni 2017 situs http://www.ppdb.bantenprov.go.id/smk tidak berfungsi.
Orang tua siswa kebingungan. Pengumuman beranda situs itu menyatakan siswa dapat mengubah pilihan sekolah/cabut berkas online. Namun para orang tua siswa tidak dapat mengakses hasil seleksi sementara. “Bagaimana tidak bingung?” kata Iwan Gunadi, yang memilih di zona 3 Kabupaten Tangerang, kepada Tempo, Selasa, 13 Juni 2017.
Baca Juga:
Baca: PPDB Online di Banten Bermasalah, Website Tak ...
Iwan ingin mencabut berkas, tapi khawatir nama anaknya tidak tervalidasi. Ia mengeluh tentang hasil seleksi sementara yang tidak ditayangkan sehingga tidak tahu anaknya diterima di sekolah pilihan pertama atau tidak. “Seharusnya setiap saat pengumuman itu sudah ada.”
Iwan mengatakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten tidak siap melaksanakan penerimaan siswa berbasis komputer. “Semestinya bisa bekerja sama dengan provider sehingga tidak kacau seperti ini.”
Baca juga: Masih Ada Bara Api, Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Waswas
Iwan, yang selama hampir dua pekan memantau website untuk mendaftarkan anaknya, mengatakan banyak keluhan dan pertanyaan para orang tua melalui website itu, tapi tak satu pun panitia menjawab keluhan dan pertanyaan orang tua.
Keluhan itu juga disampaikan orang tua pada kolom ruang tanya jawab: “programernya lulusan mana?”. Ada pula yang menulis, “apakah Pak WH sudah tahu betapa kacaunya sistem PPDB Banten?” serta “sampai kapan bertahan seperti ini?” dan “komen kalau berubah berarti hpmu canggih”.
Simak:
Video dan Foto Penembakan Italia, Kapolres: Itu Petunjuk Tambahan
Ketahuan, Perampok Gagal Mengambil Motor tapi Menembak Italia
Para orang tua siswa menilai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten tidak becus mengurus penerimaan siswa program berbasis jaringan itu. Sampai-sampai Gubernur Wahidin Halim melakukan inspeksi mendadak ke Dinas pendidikan Banten beberapa hari lalu. Tapi tidak ada perubahan sama sekali meski Wahidin sudah memberikan arahan.
Adapun nomor telepon Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Engkos Kosasih Samanhudi dan sekretarisnya, Ardius Prihantono, tidak pernah aktif. Hingga laporan ini ditulis, belum ada penjelasan tentang kesulitan atau tidak panitia PPDB mengelola pendaftaran daring itu.
Simak pula: Setelah Diperiksa Selama 11 Jam, Firza Husein: Semua Sudah Dibantah
Kondisi “error” itu membuat sejumlah sekolah akhirnya memilih menerima pendaftaran secara manual seperti yang dilakukan SMAN 6 Kabupaten Tangerang. Namun tetap meminta orang tua siswa mengisi pendaftaran secara daring. “Sebab, jika tidak, nama siswa tidak tervalidasi,” kata Wakil Kepala SMAN 6 Kabupaten Tangerang Bidang Kesiswaan Unsa Maulana kepada Tempo.
Unsa menyebutkan, daya tampung di sekolahnya mencapai 396 siswa. “Saat ini sudah terdaftar 700-an siswa, sebagian manual yang kami minta tetap mengisi secara daring,” ucapnya.
AYU CIPTA