Alasan Hakim Menolak Praperadilan Kasus John Kei

Reporter

Editor

Selasa, 13 Maret 2012 12:10 WIB

John Refra alias John Kei. ANTARA/Andi

TEMPO.CO, Jakarta - Hakim menolak gugatan praperadilan penangkapan John Kei dalam Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 13 Maret 2012. Hakim tunggal Kusno menolak keterangan para kuasa hukum dan saksi dari John Kei, yakni Berek Manis, Devi Ananda, dan Jusuf Fakaubun. Mereka berada di lokasi penangkapan saat kejadian.

Menurut hakim, Berek Manis, Devi Ananda, maupun Jusuf Fakaubun tak melihat secara langsung penangkapan tersebut. Ia mencontohkan Jusuf. Saksi melihat dari jarak 5-6 meter peristiwa penangkapan, itu pun di samping garasi kamar 501 yang luas dan panjang. "Siapa pun tidak bisa melihat jelas jika dari arah samping, kecuali dari depan," kata Kusno.

John Kei ditangkap karena dugaan keterlibatannya dalam kasus pembunuhan Direktur Power Stell Mandiri Tan Harry Tantono. Harry dibunuh dengan luka tusukan di Swiss-Belhotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat, 26 Januari 2012 lalu. Ia dibekuk di Hotel C'One, Pulo Mas, Jakarta Timur, 17 Februari 2012. John Kei ditembak di betis kanannya. Polisi berdalih dia melakukan perlawanan.

Kusno juga menolak keterangan tertulis Alba Fuad yang tertangkap bersama John Kei di Hotel C'One. Keterangan tersebut bersifat sepihak dan tak bisa menjadi bukti seperti saksi yang datang ke persidangan.

Soal pengambilan paksa barang bukti, hakim mendukung kepolisian. Menurut dia, Polda bisa menyita barang bukti dari John Kei dari C'One tanpa meminta izin pengadilan dalam keadaan darurat atau mendesak. Karena itu, polisi dianggap sudah memenuhi prosedur penyitaan karena yang disita barang bergerak dan telah melaporkan ke pengadilan setelah barang bukti diamankan.

Barang-barang milik Ketua Angkatan Muda Key ini berupa satu telepon genggam merek Vertu warna silver, gelang tangan emas, cincin emas berlian dengan batu warna hijau, dompet kulit warna hitam-cokelat, uang tunai, serta satu mobil jenis jip sport merek Wrangler bernomor polisi B 1 TUT. Barang tersebut diduga berkaitan dengan peristiwa pembunuhan.

Indra Sahnun Lubis, satu dari 13 kuasa hukum John Kei, kecewa dengan keputusan sidang. Keputusan ini dinilai tak mendidik publik. Adapun Kepala Bidang Hukum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Imam Sayuti sudah menduga keputusan ini.

SUNDARI

Berita Pilihan
Di Tahanan, Kaki John Kei Membengkak
Satpam Hotel C'One Melihat John Kei Menyerah

Perawatan John Kei di RS Seperti Ruang Tahanan

Saksi Lihat John Kei Ditembak Saat Angkat Tangan

Sidang Penangkapan John Kei, Kasir Jadi Saksi

Tristan Alif Si Bocah 'Messi' di Mata Pelatih

Arsenal Cetak Sejarah

Inilah Poin LPIS untuk Rekonsiliasi Sepak Bola

Ibu Tristan ‘Messi’ Kaget Video Anaknya Ada di YouTube




Berita terkait

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

43 hari lalu

Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

47 hari lalu

Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.

Baca Selengkapnya

Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

18 Februari 2024

Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.

Baca Selengkapnya

Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

10 Februari 2024

Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.

Baca Selengkapnya

Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

5 Februari 2024

Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.

Baca Selengkapnya

Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

5 Februari 2024

Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.

Baca Selengkapnya

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

5 Februari 2024

Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

28 Januari 2024

Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.

Baca Selengkapnya

1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

28 Desember 2023

1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.

Baca Selengkapnya

Kronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis

16 November 2023

Kronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis

Polsek Bantargebang kini masih memburu empat pengamen yang kabur usai mengeroyok korban.

Baca Selengkapnya