TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengelola Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper, Budi Darma, Cilincing, Jakarta Utara membenarkan terjadinya pemindahan jenazah dari TPU Dobo atau lebih dikenal dengan nama kompleks Makam Mbah Priuk pada tahun 1997.
Menurut Koordinator Lapangan TPU, Lela, pada saat itu ada seratus lebih jenazah yang dipindahkan. Sebanyak 12 di antaranya konon jenazah Habib, sisanya warga biasa. "Tapi saya tidak tahu itu jenazah Mbah Priuk atau bukan," kata Lela.
Menurut pengakuan Lela, pemindahan diurus oleh Pemerintah Kota Jakarta Utara, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan PT. Pelindo. Sedangkan pengurus makam hanya diminta menyediakan tempat, sehingga mereka tidak tahu alasan pemindahan. Semua jenazah itu dimakamkan di Blad 68 Blok A1.
Pada saat Tempo berunjung, di blad tersebut sedang tidak ada satu pun peziarah. Lela mengatakan, Blad 68 tidak lebih ramai dari blad-blad lainnya. "Tapi saya juga tidak tahu persis soal peziarah. Mereka kan langsung ke makam yang dituju, tidak ke kantor pengelola dulu," katanya.
Hal itu dibenarkan Umi, pemilik warung tegal di depan TPU dan Musyid, tukang sapu. Menurut pengakuan mereka, tidak pernah ada peziarah yang bertanya soal makam keramat. "Di sini tidak pernah ada yang aneh-aneh," kata mereka. Namun Umi mengatakan, baru-baru ini rombongan pemerintah beberapa kali mengunjungi Blad 68. Umi tidak tahu pemerintah mana yang dimaksud. "Pokoknya mereka memakai seragam," katanya.
ADISTI DINI INDRESWARI